Minggu, 16 September 2012

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang diberi judul : Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Bantuan Alat Peraga diserta Lembaran Kerja dalam Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Kelas X SMK Negeri 2 Solok Selatan.



BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
          Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dimana banyak factor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu factor tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajarsangat ditentukan oleh factor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Interaksi komunikasi, penerapan metode mengajar, dan pemakaian media pembelajaran yang baik dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, diharapkan hasil belajar siswapun meningkat.
          Dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa untuk belajar Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas pada kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan, guru perlu menciptakan kondisi belajar yang kondunsif supaya siswa nyaman dan senang di dalam kelas. Tetapi nampaknya siswa masih kurang termotivasi untuk belajar karena siswa beranggapan pelajaran Agribisnis Ternak Unggas sukar, menjemukan dan sulit dipahami. Maka tugas gurulah untuk membangkitkan kembali semangat belajar siswa. Dalam hal ini peneliti selaku guru Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas bersama rekan guru sessama Mata Pelajaran akan bersama mencoba untuk melaksanakan perbaikan cara mengajar, cara menanamkan konsep pembelajaran Kejuruan dan menggunakan media pembelajaran yang menarik.   
           Dikaitkan dengan Standar Pendidikan Nasional tahun 2005 menyatakan bahwa, standar mutu proses merupakan salah satu indicator rendahnya mutu pendidikan dasar dan menengah disebabkan karena kurangnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Siswa cenderung hanya menghafal materi, tidak memahami essensi makna materi, bahkan tidak mengetahui aplikasi tentang materi pembelajaran di dunia nyata. Hal ini karena materi pembelajaran disekolah kurang terkait dengan konteks lingkungan kehidupan siswa, baik konteks social, budaya, geografi, dan karakteristik siswa itu sendiri. Disini menunujukkan bahwa ada hal yang kurang tepat dalam pendekatan pembelajaran yang selama ini berlangsung disekolah.
           Ditinjau dari segi proses, maka Mata Pelajaran Kejuruan di SMK memiliki berbagai ketrampilan sains diantaranya keterampilan mengamati, menggunakan sebanyak mungkin indera, mengumpulkan fakta yang relevan, mencarai kesamaan dan perbedaan dan mengaplikasikannya. Kenyataan dilapanganpeserta didik kurang tertarik dan kurang aktif dalam belajar.
          Berdasarkan pengalaman peneliti dilapangan selama menjadi guru, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya pada kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan, siswa kurang respon terhadap pelajaran Agribisnis Ternak Unggas. Dalam proses pembelajaran, ada diantara mereka yang hanya duduk diam dan tidak mau bertanya, mengerjakan Lembaran Kerja asal-asalan dan ada juga diantaranya siswa yang sering minta izin keluar waktu proses pembelajaran berlangsung.
          Permasalahan diatas sangat tampak pada waktu peneliti bertindak sebagai guru di SMKN 2 Solok Selatan. Kemudian permasalahan itu didiskusikan dengan rekan guru sesama Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas dan Kepala Sekolah, setelah dirumuskan maka peneliti mengambil kesimpulan untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif antara peneliti dengan guru Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas lainnya pada kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas SMKN 2 Solok Selatan.
           Sebelum ini dilaksanakan protest atau test akhir pelajaran, ternyata nilai yang diperoleh siswa banyak yang dibawah criteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam proses belajar yang bermutu seharusnya 65% siswa memperoleh nilai diatas KKM, tetapi kenyataannyadisekolah lebih sepertiga jumlah siswa memperoleh nilai dibawah KKM (7,0). Rendahnya hasil belajara siswa pada mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas ditunjukkan oleh kenyataan kurangnya aktivitas belajar siswa dala mengikuti prose belajar di kelas.
           Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentu banyak siswa yang tidak dapat melanjutkan pelajaran pada pokok bahasan berikutnya. Pada akhirnya siswa banyak yang diremedial dan menyebabkan waktu yang dijadwal tidak cukup dan akhirnya siswa harus tinggal kelas.
           Setelah dilaksanakan analisis masalah proses pembelajaran tahun sebelumnya pada kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan, siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas yang ditandai dengan kurangnya aktivitas dan rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
          Menurut Nana Sujana, factor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dapat digolongkan  menjadi 2 yaitu : 1) factor dari dalam diri siswa itu sendiri, 2) factor yang dating dari luar siswa atau factor lingkungan.
          Berdasarkan pengalaman yang dirasakan oleh peneliti di SMK Negeri 2 Solok Selatan tersebut, diperkirakan factor-faktor yang menyebabkan timbul masalah kurangnya aktivitas dan rendahnya hasil belajar dalam Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas antara lain :

1.
Siswa kurang memahami konsep-konsep pelajaran Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas

2.
Minat Baca siswa terhadap buku Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas masih rendah

3.
Pendekatan dan metode yang digunakan guru kurang tepat, dan kurang bervariasi

4.
Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik bagi siswa

            Akibat factor diatas hasil pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi kurangnya aktivitas dan rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar Agribisnis Ternak Unggas, maka akan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Alat Peraga Pengganti disertai pemakaian Lembar Kerja (LK).
            Berdasarkan uraian diatas maka penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang diberi judul : Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Bantuan Alat Peraga diserta Lembaran Kerja dalam Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Kelas X SMK Negeri 2 Solok Selatan.
B.
Batasan Masalah
          Mengingat begitu banyak penyebab kurangnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar Agribisnis Ternak Unggas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu :

1.
Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam memperhatikan media dengan baik, yang mengajukan pertanyaan, yang menjawab pertanyaan guru dengan baik, yang tampil kedepan untuk mempraktikkan ulang dengan alat peraga pengganti dan yang mengerjakan Lembar Kerja (LK) dengan baik.

2.
Kompetensi Dasar pelajaran yang akan diteliti adalah Memelihara Ayam Periode Starter (Praktik yang dilakukan adalah pembuatan Chick guard, Penimbangan DOC dan Seleksi DOC)
C.
Rumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah :

1.
Apakah dengan menggunakan Alat peraga disertai Lembar Kerja (LK) dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan.

2.
Apakah dengan menggunakan Alat Peraga disertai Lembar Kerja dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :

1.
Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa melalui penggunaan alat peraga diserta Lembar Kerja (LK) siswa Kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan.

2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan alat peraga disertai Lembar kerja (LK) siswa Kelas X Program Keahlian Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan.
E.
Manfaat Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1.
Peneliti sendiri, sebagai guru Mata Pelajaran Agribisnis Ternak Unggas untuk dapat mengembangkan diri dalam bidang penelitianTindakan Kelas dan dapat menggunakan Media Pembelajaran dan Alat Peraga lainnya dalam setiap pembelajaran.
\
2.
Guru Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas, sebagai alternative strategi pembelajaran  yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

3.
Kepala Sekolah, sebagai pengambil kebijakan di sekolah untuk mengadakan alat peraga disekolah sesuai dengan Kompetensi yang diajarkan oleh guru di sekolah.


BAB II.
KERANGKA TEORITIS
A.
Kajian Teori

1.
Proses Belajar Mengajar
          Proses Belajar Mengajar meruapakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Dalam peristiwa tersebut terjalin komunikasi timbal balik (interaksi) antara guru yang mengajar dengan siswa yang belajar.
          Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai interaksi dengan lingkungan. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku.
          Hamalik mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
           Pada hakekatnya proses pembelajaran Kejuruan di SMK lebih mengacu kepada penanaman sikap ilmiah pada diri siswa, dimana guru tidak bertindak sebagai orang serba tahu, namun guru adalah pembangkit motivasi dan keterampilan siswa.










2.
Aktivitas Belajar
           Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar (Mulyasa, 2007).
           Menurut Yamin, proses belajar mengajar yaitu ilmu yang mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara kondunsif dan mandiri,  pembelajaran yang dilakukan secara tradisional berbeda dengan pembelajaran modern, pembelajaran modern yang menekankan kepada proses, guru sebagai fasilisator dan peserta didik yang lebih aktif untuk belajar, apalagi bila kita kaitkan dengan kurikulum KTSP sekarang, pendekatannya lebih memberdayakan aktivitas siswa.     

3.
Media Pembelajaran dan Alat Peraga
            Dalam menjalankan tugas pengajaran guru seringkali menggunakan alat bantu atu media pembelajaran untuk memperbaiki informasi kepada siswa, dalam hal ini media yang dipakai adalah alat peraga.
            Menurut Sudjana dan Rivai, manfaat media pengajaran dalam proses pembelajaran siswa yaitu pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran, metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan, siswa dapat lebih banyak melakukan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati dan mengerjakan.


             Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung dan membawakan cirri-ciri dari konsep yang dipelajari.
              Fungsi dari alat peraga adalah untuk menurunkan dari keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut.  Dengan melihat, meraba dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari konsep.

4.
Lembar Kerja
              Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk mempersiapkan perangkat pengajaran seperti Satuan pelajaran, RPP dan Lembaran Kerja Siswa, agar tujuan belajar dapat dicapai.
              Menurut Depdikbud, Lembaran Kerja Siswa adalah lembaran Kerja yang intinya berisi informasi dari guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat melaksanakan sendiri kegiatan belajar melalui praktik atau penerapan hasil belajar untuk mencapai hasil belajar instruksional.

5.
Hasil Belajar
               Menurut Surya, Hasil proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap fungsional, positf, disadari. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, apektif dan motorik.

B.
Kerangka Berfikir
         Agar penelitian ini mudah dipahami maka kerangka berfikir atau kerangka konseptual pelaksanaannya dapat digambarkan sebagai berikut :












Menggunakan media alat peraga disertai LK dalam pembelajaran
 

Aktivitas belajar meningkat
 









Hasil belajar meningkat
 







 









           Pelaksanaan pembelajaran Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas dibantu dengan penggunaan alat peraga disertai LK, penggunaan Alat Peraga diharapkan dapat memperjelas materi pelajaran, sedangkan penggunaan LK tersebut dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
C.
Hipotesis Tindakan
           Berdasarkan pada masalah dan kajian teori diatas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan alat peraga disertai penggunaan LK dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas.





BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
            Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Solok Selatan yang terletak di Jalan Raya Sungai Kunyit Kec. Sangir Balai janggo Kab. Solok Selatan. Waktu Penelitian pada semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 dmulai tanggal 10 Januari  sampai dengan 10 Pebruari 2011.
B.
Subjek Penelitian
            Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak unggas yang siswanya berjumlah 14 orang terdiri dari 9 siswa putra dan 5 orang siswa putri.
C.
Jenis Penelitian
              Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, kemudian mencobakan secara sistematik sebagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai permasalahan di kelas.
              Menurut Rochiati, Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bias saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrument utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan.

               PTK dapat dilakukan secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau dilaksanakan secara kolanoratif baik dengan guru-guru, kepala sekolah, dosen, pengawas dan pihak yang relevan dengan PTK.
D.
Prosedur Penelitian
               Penelitian ini  dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari tahap-tahap yaitu : 1) Kegiatan Perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan tindakan (action), 3) Pengamatan (observation) dan 4) Refleksi (reflection).
               Pelaksanaan tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dimana 1 kali pertemuan 2 x 45 menit.
Siklus I           

1.
Perencanaan (planning)
         Jadwal penelitian siklus I ditetapkan sebagai berikut : pertemuan pertama tanggal 12 Januari 2011 dan peretemuan kedua tanggal 19  Januari 2011.
          Kompetensi Dasar yang diajarkan adalah memelihara ayam periode starter dengan bantuan alat peraga yang terdiri dari : pertemuan pertama membahas Penanganan kandang dan Peralatan kandang Ayam Periode Starter dan Pertemuan kedua membahas Penanganan Penerimaan DOC.
          Evaluasi (test hasil belajar) siklus I dilaksanakan pada 15 menit terakhir pertemuan kedua.
          Untuk melaksanakan penelitian ini dipersiapkan perangkat pembelajaran beserta perangkat pendukung seperti : Lembaran Observasi Siswa (lampiran 1a, 1b), RPP (lampiran 2a, 2c), Lembaran Kerja (lampiran 2b, 2d), serta kisi-kisi beserta soal test hasil belajar akhir siklus I (lampiran 3a, 3b).          

2.
Pelaksanaan Tindakan (action)
       Melaksanakan rencana pembelajaran dengan bantuan alat peraga disertai LK, kegiatan yang dilaksanakan :
  • Guru mengabsensi kehadiran siswa
  • Guru membuka pelajaran dengan memberikan petanyaan prasarat dan motivasi kepada siswa.
  • Guru menyampaikan indicator pembelajaran tentang memelihara Ayam periode Starter dan menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis.
  • Guru memulai pelajaran dengan mempelihatkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktik penanganan kandang dan peralatan ayam periode starter seperti kardus sebagai pengganti seng, penjempit ,meteran, DOC dan Box DOC.
  • Guru memberi penjelasan dan petunjuk pelaksanaan praktik
  • Dengan bantuan alat peraga guru menjelaskan materi dan siswa memperhatikan
  • Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan dengan alat peraga tersebut
  • Kemudian guru melakukan metode Tanya jawab tentang materi tersebut
  • Guru membantu siswa membuat kesimpulan pelajaran.

  • Guru membagikan Lembaran Kerja (LK), siswa mengerjakan dan guru mengumpulkan LK yang sudah dikerjakan siswa.
  • Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa agar membaca materi memanen ayam pedaging

3.
Pengamatan (observasi)
        Pemantauan hasil observasi dilakukan oleh observer yang dalam hal ini adalah peneliti sendiri yang akan mencatat aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, data disusun berdasarkan data lembaran pengamatan yaitu pengamatan dari aspek aktivitas siswa yang dilakukan selama PBM yang terdiri dari :
  • Siswa yang memperhatikan dan menggunakan alat peraga dengan baik
  • Siswa yang mengajukan pertanyaan
  • Siswa yang menjawab pertanyaan guru
  • Siswa tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga
  • Siswa yang mengerjakan Lembar kerja dengan baik
        Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran yang tidak tercantum dalam lembaran observasi dicatat pada lembaran catatan lapangan.
         Evaluasi merupakan tahap penskoran berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan test yang diberikan selama kegiatan.





4.
Refleksi (Reflection)
          Data yang dihimpun diolah secara kuntitatif (persentase) dan secara kualitatif (deskripsi dengan kata-kata). Dari refleksi ini akan tergambar hasil yang dicapai apakah rumusan masalah diterima atau ditolak. Pada bagian refleksi ini akan tergambar hasil yang dicapai, gambaran hasil secara rinci dapat dilihat pada BAB IV dan akan digambarkan pula kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus pertama seperti siswa yang tidak mau bertanya, tidak mau menjawab pertanyaan guru dan tidak mau kedepan ini disebabkan karena takut salah sehingga dicemooh teman karena siswa belum memahami materi yang diajarkan guru. Kemudian dilakukan lagi untuk tindakan pada siklus II.

Siklus II

1.
Perencanaan (Planning)
          Setelah melaksanakan tindakan selama satu siklus, dengan berpedoman kepada persentase aktivitas dan hasil belajar siswa serta hasil refleksi siklus I maka tindakan akan dilanjutkan ke siklus II. Sebelum memulai kegiatan pada siklus II maka terlebih dahulu dipersiapkan perangkat pembelajaran seperti halnya pada siklus I.
          Selain mempersiapkanperangkat pembelajaran diatas, ditetapkan jadwal untuk siklus  II yaitu pertemuan pertama tanggal 26 Januari 2011 dan pertemuan kedua tanggal 2 Pebruari 2011.


           Pada Siklus kedua ini Kompetensi dasar yaitu Memanen Ayam Pedaging dan Vaksinasi DOC ayam Pedaging, alat peraga yang dipakai yaitu Ayam pedaging dewasa, Timbangan Gantung, Crates, Vaksin ND Lasota dan DOC ayam Pedaging.
          Langkah-langkah perencanaan pada siklus I tetap dilaksanakan pada siklus II, ditambah dengan perlakuan guru memotivasi siswa dengan reward berupa pujian kepada siswa yang menjawab benar.

2.
Pelaksanaan Tindakan (action)


          Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I hanya saja setiap siswa sudah membuat ringkasan  materi pelajaran. Tiap penyampaian materi di bantu dengan alat peraga.

3.
Pengamatan (observation)
          Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer, selama siklus II terdapat peningkatan untuk setiap aktivitas begitu juga untuk hasil belajar terdapat peningkatan.
         Siswa yang belum mampu melontarkan pertanyaan atau menjawab pertanyaan guru, maka pada siklus II sudah memperlihatkan kemajuan.

4.
Refleksi (Reflection)
           Sebagaimana refleksi pada siklus pertama data yang terkumpul pada lembaran observasi diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Pada refleksi ini digambarkan hasil yang dicapai dan dibandingkan dengan siklus pertama apakah diperoleh kemajuan.


            Dengan siklus kedua ini maka akan diperoleh gambaran secara keseluruhan dan sekaligus mengetahui jawaban permasalahan atau pertanyaan yang diajukan. Dengan kata lain disini akan diperoleh gambaran apakah hasil penelitian ini sesuai atau tidak dengan tujuan yang dirumuskan, gambaran hasil secara rinci dapat dilihat pada BAB IV.
E.
Variabel dan Data Penelitian
          Variable adalah konsep-konsep yang mengandung lebih dari satu nilai besaran atau atribut (Fathoni, 2005).
          Variabel penelitian ini ada dua macam yaitu aktivitas siswa dan hasil belajar sebagai variable terikat dan alat peraga disertai LK pembelajaran sebagai variable bebas.
          Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui observasi. Data ini berupa aktivitas dan hasil belajar siswa sebagai dampak dari penggunaan alat peraga disertai LK
F.
Instrumen
           Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik harus valid (absah) dan reliable (dapat dipercaya).
           Instrumen yang dipakai pada penelitian ini adalah lembaran observasi dan lembaran test. Lembaran observasi adalah suatu format atau lembaran yang didalamnya memuat hal-hal atau kegiatan yang diamati selama proses pembelajaran seperti siswa yang memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik, yang mengajukan pertanyaan, yang menjawab pertanyaan guru, yang tampil kedepan untuk melaksanakan praktik dengan alat peraga dan yang mengerjakan LKS dengan baik.
            Tes yaitu tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui penguasaan materi yang diberikan selama pneleitian dilaksanakan yaitu pada siklus I dan Siklus II. Materi yang diujikan pada siklus I tentang kandang dan peralatan ayam starter dan pada siklus II tentang Pemanenan Ayam pedaging dan Vaksinasi DOC ayam Pedaging, soal tes dapat dilihat pada lampiran 3b dan lampiran 4b.
G.
Teknis Analisa Data
            Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti memperhatikan 2 aspek yaitu keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Teknik yang digunakan adalah :

1.
Lembaran Observasi
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung diamati dengan menggunakan  lembaran observasi dan diperoleh dengan mengamati langsung kegiatan siswa didalam kelas. Data tentang aktivitas belajar siswa setiap pertemuan diinterprsetasikan untuk menentukan apakah aktivitas siswa kurang sekali, kurang, cukup, baik dan sangat baik. Persentase keaktifan siswa ditentukan dengan rumus :
Persentase aktivitas = Jumlah siswa aktif     x   100%
                                    Jumlah siswa keseluruhan



Berdasarkan analisa data keaktifan siswa yang diolah dengan persentase dapat dikelompokkan dengan criteria seperti dibawah ini :
0%    -     20%         : Kurang baik
21%  -     40%         : Kurang
41%  -     60%         : Cukup
61%  -      80%        : Baik
81%  -     100%       : Sangat Baik

2.
Hasil Belajar


           Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai dampak dari peningkatan siswa maka setiap akhir siklus diadakan test atau latihan. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus pertama ke siklus kedua dilihat dari persentase Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk Mata Pelajaran Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas dikelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas adalah 7,0. Siswa yang mendapat nilai diatas 7,0 dikatakan tuntas sedangkan dibawah 7,0 belum tuntas.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            
                 Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas SMK Negeri 2 Solok Selatan untuk Kompetensi Dasar Memelihara Ayam Periode Starter, Memanen Ayam Pedaging dan Vaksinasi Ayam Pedaging. Materi ini dilaksanakan selama 8 jam pelajaran (4 minggu) yang dibagi atas 2 siklus. Peneliti sebagai observer bertugas mencatat hasil pengamatan selama pelajaran berlangsung melalui lembaran observasi dan catatan lapangan. Pada akhir siklus ini dilaksanakan evaluasi atau test untuk meninjau keberhasilan peneliti dan mendapatkan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus II dan kesimpulan hasil penelitian.
A.
Gambaran Umum SMK Negeri 2 Solok Selatan

1.
Sejarah berdiri
         Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Solok Selatan berdiri pada Juli 2004. SMKN 2 Solok Selatan pada awal berdirinya diberi nama SMK Negeri 1 Sangir Jujuan yang merupakan satu-satunya SMK di Kecamatan Sangir Jujuan. SMK negeri 1 Sangir Jujuan memiliki 2 Program Keahlian yaitu Budidaya Tanaman Perkebunan dan Budidaya Ternak. Didirikannya SMK ini didasarkan karena potensi daerah Kecamatan sangir Jujuan, Sangir Balai janggo adalah daerah perkebunan dan mempunyai ternak yang beragam.
          Pada Tahun 2007 semua sekolah di Kab Solok Selatan dirubah namanya dan SMKN 1 Sangir Jujuan diganti namanya menjadi SMKN 2 Solok Selatan yang sampai kini mempunyai 3 Program Keahlian yaitu Program Keahlian Tanaman Perkebunan, Program Keahlian Ternak Unggas dan Program Keahlian Ternak Ruminansia. Sepanjang perjalanan SMKN 2 Solok Selatan selama 6 tahun telah mengalami pergantian pimpinan sebanyak 2 kali.
Tabel 1. Kepemimpinan SMKN 2 Solok Selatan
No
N a m a
        Masa Jabatan
1.
SARMAN, S.Pd
2004 – 2010
2.
M. YUSUF, S.Pd
2010 – Sampai Sekarang
Sumber : Dokumentasi SMKN Solok Selatan Tahun 2010/2011
            SMKN 2 Solok Selatan selalu mengadakan perubahan-perubahan dari masa ke masa. Hal ini sesuai dengan tuntutan zaman agar tak tertinggal dengan sekolah lain.

2.
Letak Geografis 
            SMK Negeri 2 Solok Selatan terletak di Kecamatan Sangir Balai Janggo Kab. Solok Selatan, tepatnya di Jorong Sungai Takuk Kenagarian Sungai Kunyit. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Disebelah barat berbatasan dengan SMPN 8 Solok Selatan
Disebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
Disebelah selatan berbatasan dengan perkebunan karet
Disebelah utara berbatasan dengan jalan raya
            Jarak antara SMK Negeri 2 Solok Selatan dengan ibukota kecamatan berkisar sekitar 1,5 km dan dengan ibukota kabupaten  berkisar 25 km.

3.
Struktur Organisasi
         Struktur Organisasi SMKN 2 Solok Selatan merupakan susunan pengurus yang bertujuan untuk kelancaran dan kelangsungan organisasi di sekolah. Untuk jelasnya susunan oranisasi di SMKN 2 Solok Selatan dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 2. Susunan Kepengurusan SMKN 2 Solok Selatan
JABATAN
NAMA
Kepala Sekolah
M. YUSUF, S.Pd
Wakasek Kurikulum
SYAFRUDIN, Y, S.Ag
Wakasek Kesiswaan
JONDRI, S.Pd
KOMITE SEKOLAH
DARHEN PURBA
Ketua Prog. Keah. AGTU
ARIES ARMEN, S.Pt
Ketua Prog. Keah. AGTR
IKA PRIMA NANDA, S.Pt
Ketua Prog. Keah. AGTP
HENDRI GUSTOVAN, STP
Ketua Unit Produksi
IKA PRIMA NANDA, S.Pt
Pembina OSIS
DEBI KURNIAWAN, S.Pd
Pembina PRAMUKA
ARIES ARMEN, S.Pt
BENDAHARA
DEBI KURNIAWAN, S.Pd
Sumber : Dokumentasi SMKN 2 Solok Selatan Tahun 2010/2011


4.
Keadaan Guru dan Siswa
  1. Keadaan Guru
Guru sebagai pendidik yang akan mentransferkan ilmunya kepada peserta didik mempunyai peranan yang sangat penting sekali. Karena dibawah bimbingan gurulah peserta didik dapat mengetahui segala ilmu pengetahuan.
SMKN 2 Solok Selatan memiliki guru yang ahli dibidangnya masing-masing yang terdiri dari guru normative, guru adaptif dan guru produktif. Untuk lengkapnya susunan guru di SMKN 2 Solok Selatan dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 3. Nama-Nama Tenaga Guru di SMKN 2 Solok Selatan
No
Mata Pelajaran
Nama Guru
Pendidikan
1.
Pendidikan Agama
Syafrudin, S.Ag
S-1
2.
PKN
M. Yusuf, S.Pd
Hastuti M, S.Pd
S-1
S-1
3.
Bahasa Indonesia
Nofirdawati, S.Pd
Hendrawandi, S.Pd
S-1
S-1
4.
Matematika
Lili Kurnia, S.Pd
Ardina Sari, S.Pd
S-1
S-1
5.
Bahasa Inggris
Widya Maisiska, S.Pd
S-1
6.
Biologi
Betrinetti, S.pd
S-1
7.
Kimia
Ratna Juita, S.Pd
S-1
8.
Fisika
Syafriyenti, S.PdI
S-1
9.
Penjaskes
Debi Kurniawan, S.Pd
S-1
10.
BK
Jondri, S.Pd
S-1
11.
Kewirausahaan
Evoni L, SE
S-1
12.
Agr. Ternak Unggas/Agr T. Ruminansia
Aries Armen, S.Pt
Ika Prima Nanda, S.Pt
Nendrawati, S.Pt
Meldawati, S.Pt
S-1
S-1

S-1
S-1
13.
Agr.Tanaman. Perkebunan
Linda Asmara, SP
Yenni M J, SP
Hendri G, STP
Delvi Aryasari, SP
S-1
S-1
S-1
S-1
Sumber : Dokumentasi SMKN 2 Solok Selatan Tahun 2010/2011

Selain nama-nama guru yang tidak kalah pentingnya yati mengetahui tentang bagaimana keadaan pegawai SMKN 2 Solok Selatan, dimana pegawai semuanya berstatus honorer.
Adapun nama-nama pegawai yang bekerja di SMKN 2 Solok Selatan dapat dilihat pada table dibawah ini.





Tabel 4. Keadaan Pegawai Administrasi
No.
NAMA
JABATAN
PEKERJAAN
1.
YULITA FITRIANTI
KOORD TU
Kearsipan
2.
WIRDAWALA
STAFF
Keuangan
3.
WIRA PEBRIANTI
STAFF
Pustaka
Sumber : Dokumentasi SMKN 2 Solok Selatan Tahun 2010/2011
  1. Keadaan Siswa   
           Peserta didik  SMKN 2 Solok Selatan umumnya terdiri dari peserta didik yang berasal dari wilayah Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangir Jujuan. Hal ini dikarenakan yang terdekat menjangkau sekolah adalah 2 kecamatan tersebut. Jumlah siswa SMKN 2 Solok Selatan adalah 158 Siswa .    

5.
Sarana dan Prasarana
            SMKN 2 Solok Selatan memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung kelancaran proses pembelajaran, sarana prasarana itu antara lain dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMKN 2 Solok Selatan
No
Jenis
Jumlah
1.
Ruang Belajar
11
2.
Ruang Kepala Sekolah
1
3.
Ruang Majlis Guru
1
4.
Ruang tata Usaha
1
5.
Ruang wakasek
1
6.
Ruang Perpustakaan
1
7.
Work Shop
1
8.
Green House
1
9.
Komputer
30
10.
Lap Top
8
11.
In-Focus
4
12.
Papan Tulis
12
13.
Meja Siswa
200
14.
Kursi Siswa
200
15.
Meja Guru
25
16.
Kursi Guru
25

.B.
Hasil Penelitian
1.
Siklus I
Berdasarkan pelaksanaan penelitian pada siklus I diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

a.
Pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran
           Aktivitas yang dilakukan siswa pada siklus I seperti yang diamati yang dicatat oleh observer (peneliti) dalam lembaran observasi siswa, dirangkum dalam table rekapitulasi aktivitas siswa berapa jumlah siswa yang melakukan aktivitas dan persentase seperti dibawah ini.
Tabel. 6 Rekapitulasi aktivitas siswa selama siklus I
No
Aktivitas Yang Diamati
Pertemuan
Rata-Rata %
Kategori
Pertama
Kedua
Jml
%
Jml
%
1.
Memperhatikan/menggunakan Alat Peraga dengan Baik
3
21,43
7
50
35,72
Kurang
2.
Mengajukan Pertanyaan
3
21,43
5
35,71
28,57
Kurang
3.
Menjawab Pertanyaan Guru
3
21,43
8
57,14
39,29
Kurang
4.
Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan Alat Peraga
5
35,71
9
64,29
50
Cukup
5.
Mengerjakan LKS dengan Baik
5
35,71
9
64,29
50
Cukup
Rata-Rata

27,14

54,29
41
Cukup

            Berdasarkan table diatas,aktivitas siswa pada setiap kegiatan terjadi peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Hanya saja keaktifan siswa untuk bertanya rata-ratanya 28,57 ini dikarenakan siswa yang bertanya hanyalah siswa yang memiliki kemampuan berfikir tinggi, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir rendah hanya berdiam diri.
           Dari aktivitas yang dilakukan siswa selama Siklus I untuk 2 kali pertemuan, dapat dikemukakan rata-ratanya sebagai berikut :

1.
Selama pertemuan pertama rata-rata siswa yang melakukan aktivitas berjumlah 27,14 % (termasuk dalam kategori kurang). Pada pertemuan pertama ini kelihatan siswa masih ragu-ragu melakukan aktivitas dalam mengikuti proses pembelajaran, karena adanya perubahan cara mengajar guru. Pada pertemuan pertama ini guru berupaya memotivasi siswa untuk lebih aktif mengikuti proses pembelajaran.

2.
Pada pertemuan kedua, rata-rata siswa yang melakukan aktivitas berjumlah 54, 29 % (termasuk dalam kategori aktivitas siswa cukup) berarti ada peningkatan  dari pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini sudah kelihatan dampak dari motivasi yang diberikan guru terhadap pentingnya aktivitas dalam proses pembelajaran.

3.
Berarti aktivitas siswa dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua meningkat 27,15%.

b.
Pengamatan terhadap hasil belajar siklus I
            Tes pada siklus I diikuti 14 orang siswa, jumlah soal 4 dengan waktu 15 menit. Dari hasil tes (latihan) tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai sama atau diats KKM 9 orang dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 5 orang. Hasil tes siklus I dapat dilihat seperti table berikut :

Tabel 7. Data hasil tes Siklus I
Jumlah Siswa
Rata-Rata
Nilai Max
Nilai Min
14
6,9
8,5
5,0
Data secara rinci terdapat di Lampiran 3e
2.
Siklus II
           Berdasarkan pelaksanaan penelitian pada siklus II diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

a.
Pengamatan aktivitas siswa yang terjadi selama siklus II dalam bentuk table rekapitulasi aktivitas siswa.
Tabel. 8 Rekapitulasi aktivitas siswa selama siklus II
No
Aktivitas Yang Diamati
Pertemuan
Rata-Rata %
Kategori
Pertama
Kedua
Jml
%
Jml
%
1.
Memperhatikan/menggunakan Alat Peraga dengan Baik
7
50,00
12
85,71
67,86
Baik
2.
Mengajukan Pertanyaan
4
28,57
8
57,14
42,86
Cukup
3.
Menjawab Pertanyaan Guru
7
50,00
12
85,71
67,86
Baik
4.
Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan Alat Peraga
10
71,43
12
85,71
78,57
Baik
5.
Mengerjakan LKS dengan Baik
8
57,14
11
78,57
67,86
baik
Rata-Rata

51,43

78,57
65
Baik

           Berdasarkan table diatas, semua aktivitas yang dilakukan siswa sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada umumnya siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran, tidak ada lagi siswa yang minta izin keluar saat proses pembelajaran berlangsung.
           Dari aktivitas yang dilakukan siswa selama siklus II untk 2 kali pertemuan dapat dikemukakan beberapa hal :

1.
Persentase rata-rata siswa yang melakukan kelima aktivitas dalam proses pembelajaran selama pertemuan pertama adalah 51, 43 % (termasuk dala kategori cukup)

2.
Persentase rata-rata siswa yang melakukan aktivitas pada pertemuan kedua adalah 78,57% (termasuk dalam kategori aktivitas siswa baik)

3.
Persentase siswa yang melakukan aktivitas pertemuan kedua meningkat 27, 14 %.

b.
Pengamatan terhadap hasil belajar siklus II
             Seperti pada siklus I tes pada siklus II diikuti oleh 14 orang siswa, jumlah soal 6 buah dengan waktu 15 menit. Dari hasil tes tertulis (latihan) siklus II dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai sama atau diatas KKM  12 orang dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 2 orang.
Hasil latihan siklus II dapat dilihat seperti table berikut :
Tabel 9. Data hasil tes Siklus II
Jumlah Siswa
Rata-Rata
Nilai Max
Nilai Min
14
7,7
9,5
6,5
Data secara rinci terdapat di Lampiran 4d




3.
Pe:rbandingan Persentase aktivitas siswa siklus I dan Siklus II
           Perbandingan rata-rata persentase aktivitas siswa selama siklus I dan siklus II dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 10. Perbandingan rata-rata persentase aktivitas siswa siklus I dan II
N0
Aktivitas Yang diamati
Persentase rata-rata aktivitas Siswa
Peningkatan (%)
Siklus I
Siklus II
1.
Memperhatikan/menggunakan Alat Peraga dengan Baik
35,72
67,86
32,14
2.
Mengajukan Pertanyaan
28,57
42,86
14,29
3.
Menjawab Pertanyaan Guru
39,29
67,86
28,57
4.
Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan Alat Peraga
50,00
78,57
28,57
5.
Mengerjakan LKS dengan Baik
50,00
67,86
17,86

Rata-rata
41
65
24

            Berdasarkan table diatas maka rata-rata persentase aktivitas siswa selama siklus I dan siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.
Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan/ menggunakan alat peraga dengan baik selama siklus I 35, 72%, sedangkan pada siklus II adalah 67,86% berarti terjadi peningkatan 32,14%

2.
Persentase rata-rata siswa yang mengajukan pertanyaan selama siklus I 28,57%, sedangkan pada siklus II adalah 42,86%, berarti terjadi peningkatan 14,29%.

3.
Persentase rata-rata siswa yang menjawab pertanyaan guru selama siklus I 39,29%, sedangkan pada siklus II 67,86%, berarti ada peningkatan 28,57%.




4.
Persentase rata-rata siswa yang tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga selama siklus I 50%, sedangkan pada siklus II 78,57% berarti terjadi peningkatan 28,57%.

5.
Persentase rata-rata siswa yang mengerjakan Lembaran Kerja dengan baik selama siklus I 50%, sedangkan pada siklus II 67,86% berarti terjadi peningkatan 17,86%.

C.
Pembahasan
1.
Siklus I

a.
Aktivitas siswa saat pembelajaran

1.
Memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik
Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik adalah 35,72%. Hal ini menandakan bahwa siswa belum memahami kegunaan alat peraga.

2.
Mengajukan pertanyaan
Persentase rata-rata siswa yang mengajukan pertanyaan 28,57%. Persentase ini termasuk kategori kurang, ini disebabkan sebagian siswa masih belum memahami materi yang diajarkan guru dan masih tertanamnya rasa malu, takut salah dan perasaan akan dicemooh teman.

3.
Menjawab pertanyaan guru
Persentase rata-rata siwa yang menjawab pertanyaan guru 39,29%. Karena alat peraga dapat membantu memperjelas materi, maka siswa lebih cepat memahami materi pelajaran, sehingga sebagian siswa sudah dapat menjawab pertanyaan guru walaupun jawaban itu kurang tepat.

4.
Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.
Persentase rata-rata siswa yang tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga adalah 50%. Ini menunujukan bahwa sebagian dari siswa antusias untuk melaksanakan praktik dan untuk memahaminya.

5.
Mengerjakan LK dengan baik.
Persentase rata-rata yang mengerjakan LK dengan baik adalah 50%. Ini menunjukan bahwa sebagian siswa dapat mengerjakan LK dengan baik, walaupun ada beberapa orang saja masih ada yang menyontek pekerjaan temannya.

b.
Hasil Belajar Siklus I
          Hasil belajar siklus I sudah meningkat dari rata-rata hasil tes sebelum penelitian dilaksanakan dari rata-rata 6,6 menjadi 6,9 (nilai tes sebelum penelitian dapat dilihat pada lampiran 3c). Dari 14 orang siswa yang mengikuti tes akhir siklus I, terdapat 5 orang siswa atau 35,71% yang nilainya dibawah KKM dikatakan belum tuntas, berarti hanya 9 orang siswa atau 64,29% siswa yang tuntas dalam belajar. Hal ini menunujukkan pelaksanaan pembelajaran pada Kompetensi Dasar Memelihara Ayam pada Periode Starter dengan menggunakan alat peraga disertai LK sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Siklus II

a.
Aktivitas siswa saat pembelajaran

1.
Memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik
Persentase rata-rata siswa yang memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik adalah 67,86%. Meningkat dibandingkan siklus I hal in menandakan bahwa dengan menggunakan alat peraga siswa termotivasi untuk memperhatikan. Karena sebelum penelitian guru hanya membuat gambar alat peraga di papan tulis sehingga motivasi siswa berkurang.

2.
Mengajukan pertanyaan
Persentase rata-rata siswa yang mengajukan pertanyaan 42,86%. Meningkat di banding siklus I, peningkatan ini terjadi karena pada siklus II siswa disuruh untuk membuat ringkasan materi dan membacanya di rumah sebelum pertemuan diadakan, sehingga materi yang tidak dipahaminya mereka berani untuk menanyakan.

3.
Menjawab pertanyaan guru
Persentase rata-rata siwa yang menjawab pertanyaan guru 67,86%. Meningkat disbanding siklus I, dengan dibuatnya ringkasan materi dirumah, siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga apa yang ditanya guru, siswa sudah dapat menjawabnya.

4.
Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.
Persentase rata-rata siswa yang tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga adalah 78,57%. Meningkat dibandingkan pada siklus I, dengan melaksanakan peragaan menangkap ayam waktu panen, menimbang ayam waktu panen dan peragaan vaksinasi DOC ayam pedaging, siswa lebih cepat mnegerti dan memahami materi dan lebih percaya diri serta mempunyai keberanian untuk memperagakan praktik tersebut.

5.
Mengerjakan LK dengan baik.
Persentase rata-rata yang mengerjakan LK dengan baik adalah 67,86%. Meningkat dibanding siklus I karena LK adalah salah satu sarana belajar yang harus dibaca, dipahami dan dikerjakan oleh siswa dalam melaksanakan instruksi guru yang terdapat didalamnya, maka pada umumnya siswa sudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga siswa mendapat kemudahan dalam mengerjakan LK tersebut.

b.
Hasil Belajar Siklus II
          Dari 14 orang yang mengikuti tes akhir siklus II, terdapt 2 orang siswa atau 14% yang nilainya dibawah KKM berarti siswa belum tuntas. Sedangkan 12 orang siswa atau atau 86 % diatas KKM berarti sudah tuntas. Berdasarkan data pada lampiran 3c yaitu hasil tes sebelum penelitian persentase siswa yang tuntas 57,14%, setelah diadakan pembelajaran dengan alat peraga disertai LK ternyata hasil Siklus I persentase siswa tuntas 64,29% dan pada siklus II meningkat menjadi 86%. Hasil ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa, berarti ketuntasan secara klasikal sudah tercapai.
            Hasil ini menunjukkan penggunaan Alat Peraga disertai LK dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Ini berarti sesorang yang telah melakukan proses belajar akan mengalami kemajuan, seperti yang dinyatakan Sadiman (2003), belajar adalah proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku itu menyangkut baik perubahan yang bersifat pengaetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).




BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah penelitian ini dilaksanakan dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1.
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga disertai LK dapat meningkatkan aktifitas belajar Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas siswa kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas SMKN 2 Solok Selatan. Pada Siklus I rata-rata aktivitas siswa 41 %, sedangkan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa sebesar 65 %, berarti terjadi peningkatan 24 %.

2.
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga disertai LK dapat meningkatkan aktifitas belajar Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Agribisnis Ternak Unggas siswa kelas X Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas SMKN 2 Solok Selatan. Pada Siklus I nilai rata-rata ulangan harian siswa 6,9 sedangkan pada akhir siklus II rata-rata nilai Ulangan harian siswa sebesar 7,7 berarti terjadi peningkatan 0,8.
B.
Saran

1.
Disarankan kepada Guru Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan di SMKN 2 Solok Selatan agar dapat mencobakan pembelajaran menggunakan alat peraga disertai LK untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Siswa.

2.
Diharapkan bersama-sama dalam wadah MGMP agar dapat menggunakan alat peraga disertai LK untuk topic lain dalam pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas.

3.
Disarankan kepada Guru Mata Pelajaran lain untuk dapat menggunakan alat peraga disertai LK untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1995. Kurikulum SLTP 1994. Jakarta: Depdikbud
Estiningsih, E. 1994. Landasan Teknik Pengajaran Hitung SD. Yogyakarta : PPPG Matematika

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Irawan, Prasetya.1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN

Mulyasa, E.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sadiman, Arief S,dkk.2003. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta : PUSTEKKOMDIKBUD dan PT. Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. ALFABETA

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar baru Algensindo

Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press

Lampiran 1a
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal
:
Rabu/12 Januari 2011
Pertemuan
:
Pertama
Siklus
:
I
Kelas
:
X Prog.Keahlian Agr. Ternak Unggas
Konsep/Materi
:
Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter

No
Akifitas Yang diamati
Tally
Jumlah
1.
Siswa memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik


3
2.
Siswa Yang Mengajukan pertanyaan


3
3.
Siswa Yang Menjawab pertanyaan guru


3
4.
Siswa yang Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.


5
5.
Siswa yang Mengerjakan LK dengan baik.


5


Sungai Kunyit, 12 Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Observer/Guru Peneliti




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006


Lampiran 1b
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal
:
Rabu/19 Januari 2011
Pertemuan
:
Kedua
Siklus
:
I
Kelas
:
X Prog.Keahlian Agr. Ternak Unggas
Konsep/Materi
:
Penanganan Penerimaan DOC

No
Akifitas Yang diamati
Tally
Jumlah
1.
Siswa memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik


7
2.
Siswa Yang Mengajukan pertanyaan


5
3.
Siswa Yang Menjawab pertanyaan guru


8
4.
Siswa yang Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.


9
5.
Siswa yang Mengerjakan LK dengan baik.


9


Sungai Kunyit, 19 Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Observer/Guru Peneliti




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006


Lampiran 1c
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal
:
Rabu/26 Januari 2011
Pertemuan
:
Pertama
Siklus
:
II
Kelas
:
X Prog.Keahlian Agr. Ternak Unggas
Konsep/Materi
:
Pemanenan Ayam Pedaging

No
Akifitas Yang diamati
Tally
Jumlah
1.
Siswa memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik


7
2.
Siswa Yang Mengajukan pertanyaan


4
3.
Siswa Yang Menjawab pertanyaan guru


7
4.
Siswa yang Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.


10
5.
Siswa yang Mengerjakan LK dengan baik.


8


Sungai Kunyit, 26 Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Observer/Guru Peneliti




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006


Lampiran 1d
LEMBARAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal
:
Rabu/2 Pebruari 2011
Pertemuan
:
Kedua
Siklus
:
II
Kelas
:
X Prog.Keahlian Agr. Ternak Unggas
Konsep/Materi
:
Vaksinasi Pada Ayam Pedaging

No
Akifitas Yang diamati
Tally
Jumlah
1.
Siswa memperhatikan/menggunakan alat peraga dengan baik


12
2.
Siswa Yang Mengajukan pertanyaan


8
3.
Siswa Yang Menjawab pertanyaan guru


12
4.
Siswa yang Tampil kedepan untuk mengerjakan praktik dengan alat peraga.


12
5.
Siswa yang Mengerjakan LK dengan baik.


11


Sungai Kunyit, 2 Pebruari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Observer/Guru Peneliti




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006


Lampiran 2a dan 2c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH
:
SMKN 2 SOLOK SELATAN
MATA PELAJARAN
:
KOMPETENSI KEJURUAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
KELAS/SEMESTER
:
X/2
ALOKASI WAKTU
:
4 x 45 Menit (2 kali Pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI
:
Memelihara Unggas Pedaging
KOMPETENSI DASAR
:
Memelihara Ayam Periode Starter
INDIKATOR
:
  1. Menjelaskan Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter
  2. Menjelaskan Penanganan Penerimaan DOC

I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
:
Siswa mampu menjelaskan Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter dan menjelaskan penanganan penerimaan DOC







II.
MATERI PEMBELAJARAN


Pertemuan 1.


Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter


Kandang dan Peralatan harus dipersiapkan minimal 2 minggu sebelum DOC datang. Persiapan kandang dan peralatan meliputi :
  1. Pembersihan Kotoran dan Sekam
Kotoran dan sekam bekas pemeliharaan ayam sebelumnya dibersihkan dengan mempergunakan sapu, sendok semen dan sodok.
  1. Pemasangan Tirai Kandang
Ayam periode starter sangat rentan dengan pengaruh lingkungan terutama suhu dan angin, untuk itu perlu dipasang tirai sekeliling Kandang.
  1. Pencucian kandang dengan air bersih
  2. Pencucian kandang dengan detergen
  3. Penyemprotan kadang dengan desinfektan
  4. Pengapuran Kandang
  5. Penebaran sekam sebagai alas kandang (litter)
  6. Pembuatan Brooding
Serangkaian system yang mendukung brooding antara lain :
  • Chick guard
Chick guard dibuat berbentuk lingkaran. Luas Indukan dihitung berdasarkan standart kepadatan pada DOC yaitu 50 ekor/m2. Luas dan diameter indukan bentuk lingkaran dihitung dengan rumus :
L (m) = π r2    dan diameter (d) = 2 r
  • Pemanas
Pemanas yang digunakan adalah pemanas infra merah berbahan bakar LPG dilanjutkan dengan bahan bakar serbuk kayu atau batubara. Infra red heater digantung ditengah indukan setinggi 1 m dan kemiringan 5o.
  • Tempat Pakan dan Tempat Minum
Kebutuhan tempat pakan ayam untuk DOC adalah dengan rumus :
Banyak Ayam yang dipelihara
62

Kebutuhan tempat air minum untuk DOC adalah dengan rumus :
Banyak Ayam yang dipelihara
73
  • Lampu
Intensitas sinar harus lebih tinggi saat awal untukmengenali pakan dan air minum

Pertemuan 2.

Penanganan Penerimaan DOC


III.
METODE PEMBELAJARAN
:
Demontrasi dan penugasan

IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1.

a.
Kegiatan Awal
:
1.
Guru Mengabsen siswa



2.
Guru memberikan appersepsi kepada siswa tentang tujuan pembelajaran tentang Penanganan Ayam Periode Starter



3.
Guru memberikan motivasi kepada siswa



4.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
b.
Kegiatan Inti
:
1.
Guru menjelaskan pentingnya Penanganan Kandang dan Peralatan pada Ayam Periode Starter



2.
Guru menayangkan di In-focus Cara Penanganan kandang dan Peralatan pada ayam periode starter



3.
Siswa duduk berdasarkan kelompok dan mengikuti petunjuk Lembar Kerja dalam Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter



4.
Guru memandu siswa mengerjakan pencucian kandang, desinfektan kandang, pemasangan tirai, pembuatan chick guard dan penghitungan kebutuhan tempat pakan dan minum



5.
Siswa mengadakan interaksi antara kelompok yang sudah dibentuk.



6.
Siswa mencatat hasil praktikum berdasarkan Lembaran Kerja





c.
Kegiatan Penutup
:
1.
Siswa menyimpulkan hasil Praktikum dengan dibimbing oleh Guru



2.
Guru menyimpulkan materi pelajaran dari hasil praktikum siswa

Pertemuan 2.

a.
Kegiatan Awal
:
1.
Guru Mengabsen siswa



2.
Guru memberikan appersepsi kepada siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu yaitu mengenai Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter



3.
Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai materi Penanganan Penerimaan DOC



4.
Guru membagi siswa dalam kelompok- kelompok untuk demonstrasi





b.
Kegiatan Inti
:
1.
Guru menjelaskan pentingnya Penanganan pada masa penerimaan DOC



2.
Guru menayangkan di In-focus Penanganan pada masa penerimaan DOC



3.
Siswa bekerja berdasarkan Lembaran Kerja



4.
Guru memandu siswa dalam praktik yaitu pemberian air gula, menimbang DOC, seleksi DOC dan pemberian pakan dan minum



5.
Siswa mengadakan interaksi antara kelompok yang sudah dibentuk



6.
Siswa mencatat hasil praktikum





c.
Kegiatan Penutup
:
1.
Siswa menyimpulkan hasil praktikum dengan dibimbing oleh Guru



2.
Guru menyimpulkan materi pelajaran dari hasil praktikum  siswa


V.
ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
:
Modul dan Diktat Merencanakan Kedatangan DOC danManagemen Brooding Litter Pemanas dan Tirai Ayam Pedaging Kelas X, CD Pembelajaran, Laptop, In-Focus,DOC, DOC, Lembaran Kerja Siswa, desinfektan, seng, penjepit, sekam, tempat pakan, tempat minum, gula, air, gas solek, termometer.


VI.
PENILAIAN

a.       Teknik                        : Tertulis
b.      Bentuk instrument      : Uraian





Sungai Kunyit,    Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Guru Mata Pelajaran




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006



Lampiran 2b.


LEMBAR KERJA 1

Judul                            : Menyiapkan Indukan (Brooding)
Tujuan                         : Siswa mampu menyiapkan indukan untuk DOC
Alat dan Bahan                        :
  • Seng
  • Sekam
  • Infra red heater
  • Tempat Pakan
  • Tempat Minum
  • Desinfektan
  • Meteran
  • Penjepit

Langkah Kerja             :
  1. Desinfeksi Tempat Minum, Tempat pakan dan kandang
  2. Hitung luas dan diameter brooding
  3. Pasang tirai, chick guard, sekam, infra red heater, Tempat pakan, tempat minum
  4. Tata peralatan lain yang belum diperlukan disamping indukan
  5. Desinfeksi kandang secara keseluruhan, lalu tutup sampai menjelang DOC datang

Kriteria Keberhasilan :
  1. Peralatan didisenfeksi dengan dosis dan cara yang benar
  2. Luas dan diameter dihitung berdasarkan standar density 50 ekor/m2
  3. Peralatan dan bahan brooding terpasang sesuai prosedur
  4. Kandang didensifeksi dengan dosis dan cara yang benar

Lampiran 2d

LEMBAR KERJA 2

Judul                            : Menangani DOC datang
Tujuan                         : Siswa mampu menangani DOC datang
Alat dan Bahan                        :
  • Desinfektan
  • DOC
  • Timbangan
  • Larutan gula 2%
  • Gayung
  • Ember
Langkah Kerja             :
  1. Desinfeksi mobil DOC
  2. Hidupkan pemanas dan lampu jika diperlukan
  3. Bagi DOC ke masing-masing chick guard
  4. Timbang DOC
  5. Tebar DOC sekaligus hitung dan seleksi
  6. Beri segera mium larutan gula
  7. Beri pakan prestarter
Kriteria Keberhasilan   :
  1. Ayam dalam kondisi nyaman
  2. Bobot DOC dicatat
  3. Jumlah DOC dicatat
  4. DOC yag mati atau cacat dipisahkan
  5. DOC mulai aktif makan dan minum


Lampiran 2e

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH
:
SMKN 2 SOLOK SELATAN
MATA PELAJARAN
:
KOMPETENSI KEJURUAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
KELAS/SEMESTER
:
X/2
ALOKASI WAKTU
:
2 x 45 Menit (1 kali Pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI
:
Memelihara Unggas Pedaging
KOMPETENSI DASAR
:
Memanen Ayam Pedaging
INDIKATOR
:
  1. Menjelaskan cara dan waktu panen ayam serta penanganan hasil produksi ayam pedaging

I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
:
Siswa mampu menjelaskan cara dan waktu panen ayam serta penanganan hasil produksi ayam pedaging
II.
MATERI PEMBELAJARAN


Pertemuan 1.
Pemanenan Ayam Pedaging


Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan waktu yang tepat untuk pemanenan ayam pedaging adalah :
  1. Bobot badan ayam
  2. Lama Pemeliharaan
  3. Hasil Jual
  4. Kesehatan Ayam
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan  dalam melakukan pemanenan adalah :
  1. Perlakuan sebelum Panen
  2. Cara Penangkapan
  3. Cara Pengangkutan
Penanganan Hasil Produksi Ayam Pedaging
Tahap-tahap penanganan atau prosesing ayam pedaging secara umum adalah :
  1. Penggantungan
  2. Penyembelihan/pemotongan
  3. Penghilangan/pencabutan bulu
  4. Pendinginan
  5. Pengeluaran Isi perut dan pemotongan yang tidak diperlukan (eviscerating)
  6. Pengepakan
  7. Pemasaran
III.
METODE PEMBELAJARAN
:
Demontrasi dan penugasan
IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1.












a.
Kegiatan Awal
:
1.
Guru Mengabsen siswa



2.
Guru memberikan appersepsi kepada siswa tentang tujuan pembelajaran tentang Pemanenan Hasil Ayam Pedaging



3.
Guru memberikan motivasi kepada siswa



4.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
b.
Kegiatan Inti
:
1.
Guru menjelaskan pentingnya Pemanenan Hasil Ayam Pedaging.



2.
Guru menayangkan di In-focus Cara pemanenan hasil ayam pedaging



3.
Siswa duduk berdasarkan kelompok dan mengikuti petunjuk Lembar Kerja dalam Pemanenan ayam pedaging



4.
Guru memandu siswa mengerjakan menentukan umur panen ayam, cara penangkapan ayam dan penanganan hasil produksi ayam pedaging



5.
Siswa mengadakan interaksi antara kelompok yang sudah dibentuk.



6.
Siswa mencatat hasil praktikum berdasarkan Lembaran Kerja





c.
Kegiatan Penutup
:
1.
Siswa menyimpulkan hasil Praktikum dengan dibimbing oleh Guru



2.
Guru menyimpulkan materi pelajaran dari hasil praktikum siswa
V.
ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
:
Modul dan Diktat Pemanenan Ayam Pedaging Kelas X, CD Pembelajaran, Laptop, In-Focus,Ayam Pedaging dewasa, crates, Lembaran Kerja Siswa,  Timbangan gantung/salter.









VI.
PENILAIAN

  1. Teknik                        : Tertulis

  1. Bentuk instrument      : Uraian


Sungai Kunyit,    Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Guru Mata Pelajaran




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006



Lampiran 2f.


LEMBAR KERJA 3

Judul                            : Menentukan Waktu Panen Ayam Pedaging
Tujuan                         : Siswa mampu menentukan waktu yang tepat untuk pemanenan ayam pedaging
Alat dan Bahan                        :
  • Pena
  • Kertas/buku catatan
  • Kalender kegiatan
  • Timbangan
  • Ayam Pedaging


Langkah Kerja             :
  1. Siapkan pena dan kertas
  2. Catat umur ayam pedaging berdasarkan kalender kegiatan (recording)
  3. Siapkan timbangan
  4. Tangkap ayam dengan hati-hati dengan memegang kedua kakinya, kemudian timbang 10 % dari jumlah total
  5. Catat bobot ayam
  6. Amati tingkah laku ayam, catat bila ada yang sakit
  7. Cari informasi harga ayam dipasar dan catat


Kriteria Keberhasilan :
1. Umur ayam dicatat sesuai dengan kalender dan daftar recording
2. Ayam ditimbang dengan benar
3. Ayam ditangkap dengan benar

Lampiran 2g.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH
:
SMKN 2 SOLOK SELATAN
MATA PELAJARAN
:
KOMPETENSI KEJURUAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
KELAS/SEMESTER
:
X/2
ALOKASI WAKTU
:
2x 45 Menit (1 kali Pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI
:
Pencegahan Penyakit Ternak Unggas
KOMPETENSI DASAR
:
Vaksinasi Ayam Pedaging
INDIKATOR
:
  1. Menjelaskan Prosedur Vaksinasi pada Ayam Pedaging
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
:
Siswa mampu menjelaskan Prosedur Vaksinasi pada Ayam Pedaging
II.
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1.


Vaksinasi pada Ayam Pedaging


­   Vaksinasi : pemberian antigen untuk merangsang sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi khusus terhdap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan protozoa.
­   Tujuan : memberikan kekebalan (antibodi) pada ternak sehingga dapat melawan antigen atau mikroorganisme penyebab penyakit.
­   Vaksinasi dapat dijadikan sebagai salah satu cara dalam pengendalian penyakit.
Pelaksanaan program vaksinasi didasarkan atas pertimbangan :
  1. prevalensi penyakit
  2. resiko atas timbulnya penyakit
  3. status kekebalan dari bibit
  4. biaya pembuatan dan pemberian vaksin
  5. intensitas & konsekwensi dari reaksi vaksin
  6. program pergantian flock
  7. ketersediaan vaksin
  8. BC ratio dan lainnya

Metode Pemberian Vaksin
  1. vaksinasi in ovo yaitu pemberian vaksin ke dalam telur pada hari ke-18 masa inkubasi
  2. vaksinasi spray pasca penetasan dengan vaksin aerosol
  3. melalui suntikan subkutan
  4. melalui sayap
  5. tetes mata dan hidung
  6. air minum
  7. intramuskuler

III.
METODE PEMBELAJARAN
:
Demontrasi dan penugasan




IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1.












a.
Kegiatan Awal
:
1.
Guru Mengabsen siswa



2.
Guru memberikan appersepsi kepada siswa tentang tujuan pembelajaran tentang Vaksinasi pada Ayam Pedaging



3.
Guru memberikan motivasi kepada siswa



4.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
b.
Kegiatan Inti
:
1.
Guru menjelaskan pentingnya Pencegahan Penyakit pada Ayam Pedaging yaitu dengan melaksanakan vaksinasi



2.
Guru menayangkan di In-focus Cara Pencegahan Penyakit dengan vaksinasi



3.
Siswa duduk berdasarkan kelompok dan mengikuti petunjuk Lembar Kerja dalam Pelaksanaan vaksinasi



4.
Guru memandu siswa mengerjakan menghitung dosis dan mencampur vaksin,DOC dipegang dengan posisi benar, Vaksin ditetes pada mata DOC



5.
Siswa mengadakan interaksi antara kelompok yang sudah dibentuk.



6.
Siswa mencatat hasil praktikum berdasarkan Lembaran Kerja
c.
Kegiatan Penutup
:
1.
Siswa menyimpulkan hasil Praktikum dengan dibimbing oleh Guru



2.
Guru menyimpulkan materi pelajaran dari hasil praktikum siswa
V.
ALAT  DAN SUMBER BELAJAR
:
Modul dan Diktat Kesehatan Ternak Ayam Pedaging Kelas X, CD Pembelajaran, Laptop, In-Focus,DOC, Lembaran Kerja Siswa, Vaksin ND live dan la sota
VI.
PENILAIAN

a.       Teknik                        : Tertulis

b.      Bentuk instrument      : Uraian


Sungai Kunyit,    Januari 2011


Mengetahui :



Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Guru Mata Pelajaran




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006














Lampiran 2h

LEMBAR KERJA 4

Judul                            : Melaksanakan Vaksinasi pada DOC
Tujuan                         : Siswa mampu melaksanakan vaksinasi
Alat dan Bahan                        :
  • Vaksin ND live lengkap dengan tetes mata
  • DOC

Langkah Kerja             :
  1. Vaksin dicampur dengan larutan aquades
  2. DOC dipegang dengan posisi tepat
  3. Lalu teteskan vaksin yang sudah dicampur sebanyak 1 tetes

Kriteria Keberhasilan :
  1. Vaksin digunakan sesuai dengan dosis yang benar
  2. Vaksin dicampur dengan aquades
  3. Vaksin diputar seperti angka 8
  4. DOC dipegang dengan posisi benar
Vaksin ditetes hanya 1 tetes dimata DOC

Lampiran 3a.
KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I

NAMA SEKOLAH
:
SMKN 2 SOLOK SELATAN
MATA PELAJARAN
:
KOMPETENSI KEJURUAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
KELAS/SEMESTER
:
X/2
KOMPETENSI DASAR
:
Memelihara Ayam Periode Starter (Penanganan Kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter dan Penangan Penerimaan DOC)

Standar Kompetensi : Memelihara Unggas Pedaging
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
STRATEGI
METODE
Bentuk Instrumen
Nomor Soal
Memelihara Ayam Periode Starter
1.        Menjelaska penanganan kandang dan Peralatan Ayam Periode Starter
2.        Menjelaskan Penanganan Penerimaan DOC
Tes Tertulis



Tes Tertulis
Isian



Isian
1,2



3,4


Sungai Kunyit,    Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Guru Mata Pelajaran




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006



Lampiran 3b.

SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
Selesaikanlah soal berikut :
No
BUTIR SOAL
SKOR
1.
Sebutkan tahapan dalam pembersihan kandang periode ayam starter
3
2.
Jika diketahui jumlah DOC yang akan dipelihara sebanyak 500 ekor hitunglah kebutuhan seng, kebutuhan tempat pakan dan tempat minum DOC…
4
3.
Sebutkan ciri-ciri DOC ideal
1
4.
Berapa jumlah total pakan yang diberikan bila ayam yang dipelihara pada minggu pertama sebanyak 200 ekor
2
TOTAL
10


Lampiran 3c
NILAI ULANGAN HARIAN SEBELUM PENELITIAN
KELAS X Proram Keahlian Agribisnis Ternak Unggas

No
NAMA SISWA
NILAI
KETERANGAN
1.
Defrianto
7,3
Tuntas
2.
Liza Afriani
6,0
Belum Tuntas
3.
Marzeli
6,0
Belum Tuntas
4.
Nofrialis
7,0
Tuntas
5.
Oki Iskandar
7,0
Tuntas
6.
Puput Anggraini
8,0
Tuntas
7.
Sardi Antoni
7,3
Tuntas
8.
Sulaini
6,0
Belum Tuntas
9.
Suparno
7,0
Tuntas
10.
Slamet Riadi
7,5
Tuntas
11.
Yunita
4,5
Belum Tuntas
12.
Yusi Marlina
7,0
Tuntas
13.
Randi Roberko
6,0
Belum Tuntas
14.
Suryanto
6,0
Belum Tuntas

Rata-Rata
6,6



Lampiran 3d
NILAI LK
Siklus I

No
NAMA SISWA
Pertemuan
Pertama
Kedua
1.
Defrianto
75
80
2.
Liza Afriani
65
70
3.
Marzeli
60
65
4.
Nofrialis
73
78
5.
Oki Iskandar
65
75
6.
Puput Anggraini
80
85
7.
Sardi Antoni
75
80
8.
Sulaini
60
65
9.
Suparno
60
65
10.
Slamet Riadi
75
80
11.
Yunita
45
60
12.
Yusi Marlina
50
60
13.
Randi Roberko
55
70
14.
Suryanto
55
75


Lampiran 3e
NILAI TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
KELAS X Proram Keahlian Agribisnis Ternak Unggas

No
NAMA SISWA
NILAI
KETERANGAN
1.
Defrianto
7,5
Tuntas
2.
Liza Afriani
6,0
Belum Tuntas
3.
Marzeli
6,5
Belum Tuntas
4.
Nofrialis
7,0
Tuntas
5.
Oki Iskandar
7,5
Tuntas
6.
Puput Anggraini
8,5
Tuntas
7.
Sardi Antoni
7,5
Tuntas
8.
Sulaini
6,0
Belum Tuntas
9.
Suparno
7,0
Tuntas
10.
Slamet Riadi
8,0
Tuntas
11.
Yunita
5,0
Belum Tuntas
12.
Yusi Marlina
7,3
Tuntas
13.
Randi Roberko
7,0
Tuntas
14.
Suryanto
6,5
Belum Tuntas

Rata-Rata
6,9



Lampiran 4a
KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II

NAMA SEKOLAH
:
SMKN 2 SOLOK SELATAN
MATA PELAJARAN
:
KOMPETENSI KEJURUAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
KELAS/SEMESTER
:
X/2
KOMPETENSI DASAR
:
  1. Memanen Ayam Pedaging
  2. Vaksinasi Ayam Pedaging

Standar Kompetensi : Pencegahan Penyakit Ternak Unggas
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
STRATEGI
METODE
Bentuk Instrumen
Nomor Soal
Memelihara Ayam Periode Starter
1.        Menjelaskan cara dan waktu panen ayam serta penanganan hasil produksi ayam pedaging

Tes Tertulis




Isian




1,2,3





Standar Kompetensi : Memelihara Unggas Pedaging
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
STRATEGI
METODE
Bentuk Instrumen
Nomor Soal
Vaksinasi Ayam Pedaging
1.        Menjelaskan Prosedur Vaksinasi pada Aya Pedaging

Tes Tertulis




Isian




4,5,6





Sungai Kunyit,    Januari 2011
Mengetahui :

Kepala SMKN 2 Solok Selatan




M. YUSUF, S.Pd
NIP. 196604121990031005
Guru Mata Pelajaran




ARIES ARMEN, S.Pt
NIP. 197303202005011006



Lampiran 4b.
SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
Selesaikanlah soal berikut :

No
BUTIR SOAL
SKOR
1.
Jelaskan dengan singkat mengapa harga jual, bobot badan dan lama pemeliharaan menentukan waktu panen ayam
1
2.
Sebutkan tiga hal yang perlu diketahui dalam melakukan pemanenan hasil ayam pedaging…
2
3.
Apa yang dimaksud dengan proses eviscerating dalam penanganan hasil ayam pedaging?
2
4.
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi….
1
5.
Sebutkan metode pemberian vaksin
2
6.
Mengapa vaksin harus diputar seperti angka 8 ?
2
TOTAL
10






Lampiran 4c
NILAI LK
Siklus II

No
NAMA SISWA
Pertemuan
Pertama
Kedua
1.
Defrianto
80
85
2.
Liza Afriani
70
75
3.
Marzeli
65
75
4.
Nofrialis
75
80
5.
Oki Iskandar
65
75
6.
Puput Anggraini
80
85
7.
Sardi Antoni
75
80
8.
Sulaini
60
75
9.
Suparno
60
70
10.
Slamet Riadi
75
80
11.
Yunita
70
60
12.
Yusi Marlina
50
60
13.
Randi Roberko
75
75
14.
Suryanto
55
65


Lampiran 4d
NILAI TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
KELAS X Proram Keahlian Agribisnis Ternak Unggas

No
NAMA SISWA
NILAI
KETERANGAN
1.
Defrianto
8,5
Tuntas
2.
Liza Afriani
7,5
Tuntas
3.
Marzeli
7,0
Tuntas
4.
Nofrialis
8,0
Tuntas
5.
Oki Iskandar
8,0
Tuntas
6.
Puput Anggraini
9,5
Tuntas
7.
Sardi Antoni
8,0
Tuntas
8.
Sulaini
7,5
Tuntas
9.
Suparno
7,0
Tuntas
10.
Slamet Riadi
9,0
Tuntas
11.
Yunita
6,5
Belum Tuntas
12.
Yusi Marlina
7,5
Tuntas
13.
Randi Roberko
7,0
Tuntas
14.
Suryanto
6,5
Belum Tuntas

Rata-Rata
7,7




Lampiran 5.
PHOTO KEGIATAN PENELITIAN PADA SIKLUS I

  
Siswa Mengukur dan Memasang Chikguard Seng Lrngkap dengan Tempat Pakan dan Tempat Minum

  
Alat Peraga kardus Yang Belum dibuka dan sudah dibuka
  
Siswa berdiskusi mengerjakan LK Pembuatan Chickguard
  
Chickguard yang hampir Siap

4 komentar:

  1. PTK nya bagus. Terimakasih dgn Membaca PTKnya sya termotivasi untuk mengacar dgn cara ini

    BalasHapus
  2. PTK nya bagus. Terimakasih dgn Membaca PTKnya sya termotivasi untuk mengacar dgn cara ini

    BalasHapus
  3. PTK nya bagus. Terimakasih dgn Membaca PTKnya sya termotivasi untuk mengacar dgn cara ini

    BalasHapus