Senin, 17 September 2012

Modul Itik untuk SMK



Pendahuluan

Itik yang dapat kita lihat sekarang ini, berasal dari itik liar yang telah dijinakkan. Cara penjinakan itik ada beberapa jalan diantaranya dengan cara  mengambil telur itik liar yang kemudian dieramkan oleh ayam atau itik manila, melalui penangkapan anak-anak itik yang kemudian dipelihara dan dibesarkan dan ada juga dengan cara menangkap itik yang sudah besar kemudian dikurung.
Itik mempunyai ciri-ciri yang khas sebagai unggas petelur. Ciri-ciri tersebut diantaranya :tubuh langsing, mata bersinar, berdiri hampir tegak dan Lincah  serta mampu jalan jauh.
Sebelum itik masih berupa ternak liar dan belum dijinakkan, itik suka bertelur di tempat-tempat yang aman dan tersembunyi di atas tanah. Telur-telur tersebut  oleh betina di tutupi oleh daun-daunan atau ranting-ranting setiap saat betina tersebut akan meninggalkannya. Namun sekarang, sejak itik dapat dijinakkan dan dipelihara secara baik (intensif) maka telur-telur itik sudah jarang di erami oleh induk itu sendiri melainkan dengan cara bantuan mesin atau yang dikenal dengan nama “ mesin tetas”.

Ciri-ciri itik :
1.    paruh itik tertutup oleh selaput halus yang peka
2.    kaki itik sangat pendek
3.    pada jari-jari kaki di lengkapi dengan selaput renang
4.    bulu itik berminyak sehingga air tidak dapat masuk ke dalam tubuhnya.
5.    Bulu  berbentuk konkaf dan tebal menghadap ke tubuhnya.
6.    Dibawah kulitnya  terdapat  lapisan lemak, sehingga itik tidak mudah kedinginan
7.    Tulang dada datar seperti sampan.

AJenis-jenis itik

Jenis itik yang cukup dikenal diantaranya :

1. Itik Indian Runner (itik kampung/ itik rakyat/Itik Indonesia)
Itik ini sudah ada di Indonesia berabat-abat yang lalu dan tidak diketahui asal usulnya, sehingga disebut juga dengan nama itik Indonesia. Itik indian runner berasal dari itik liar. Itik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu dan banyak ditemukan di dataran-dataran rendah  mulai dari Aceh sampai ujung timor Indonesia. Pada jaman belanda itik ini lebih dikenal dengan sebutan itik rakyat atau itik kampung.
Itik ini mempunyai warna bulu putih, merah tua atau coklat (disebut warna jarakan), hitam atau kombinasinya. Itik Indonesia mampu bertelur 300 butir per tahun dalam kondisi atau pemeliharaan secara baik/intensif, tetapi apabila dipelihara secara tradisional atau diumbar untuk mencari makan sendiri yang tidak memperhatikan baik faktor pakan, penyakit maupun  kandang maka hanya mampu bertelur sekitar 90 sampai 120 butir saja per tahun.
Berat badan itik dewasa adalah sekitar 2 kg. Itik jantan lebih berat daripada itik betina. Sedangkan berat telurnya antara 65 hingga 70 gram per butir. Warna telur hijau kebiru-biruan.
Itik Indonesia saat sekarang banyak dikembangkan di daerah-daerah tertentu dengan nama yang sudah berbeda, seperti :
a.     Dikembangkan di Alabio Kalimantan disebut itik alabio
b.    Dikembangkan di Tegal disebut itik tegal
c.     Dikembangkan di Bali disebut itik bali.

2. Itik Khaki Campbell.
Itik-itik Indonesia, terutama yang berbulu putih banyak dikembangkan di Eropa yang kemudian di kawin silangkan dengan itik jenis eropa yaitu itik Rouen jantan oleh Mrs Adele Cambell dari Inggris, sehingga hasil dari  Persilangan ini menghasilkan keturunan yang kemudian dari keturunannya tersebut diberi nama itik khaki campbell. Nama ini diambil dari kata “ khaki” yaitu warna dari bulu itik yang mirip dengan seragam tentara Inggris kala itu. Sedangkan nama “ campbell “ diambil dari nama orang yang menyilangkan itik tersebut yaitu Mrs.Adale Campbell di Inggris.
Warna dari itik ini adalah bulu disekitar kepala, leher, punggung serta ujung pangkal ekornya berwarna hitam kebiruan dan agak berkilauan. Sedangkan warna pada bagian kedua sayapnya berwarna seperti kumbang. Itik ini mempunyai kelebihan –kelebihan seperti :
a.     daya tahan hidup lebih kuat
b.    produksinya (telur) dapat mencapai 365 butir per tahun. Berat telurnya lebih kecil daripada itik indonesia
c.     kerabang (cangkang telur) nya berwarna putih.
Ciri-ciri itik ini mempunyai ciri-ciri sbb :
a. warna bulu di sekitar kepala, leher dan punggung berwarna hitam kebiruan.
b. Kedua bulu sayapnya  berwarna  kumbang , dibawahnya terdapat bulu yang ujungnya berwarna putih. Hal yang sama terdapat juga pada bulu ekor
c. Warna bulu itik jantan lebih tua daripada itik betinanya
d. Tubuh sedikit lebih gemuk daripada itik indian runner
e. Tubuh lebih horisontal
f. Dagingnya lebih banyak dan lebih enak
g. Tidak suka berenang
h. Warna telurnya putih, sehingga kurang disukai oleh masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa memakan telur itik yang berwarna kebiruan.

3. Itik Peking.
Itik peking  berasal dari Tiongkok. Itik peking termasuk jenis itik tipe pedaging yaitu itik yang kemampuan untuk pertumbuhan dagingnya cukup capat sehingga badannya cukup besar.
Warna bulu itik peking adalah berwarna putih, kepala besar dan bundar. Paruhnya berwarna kuning, lebar dan pendek.  Kakinya pendek, kekunimg-kuningan sampai jingga ke merah-merahan.

B. Manfaat Beternak Itik
Ternak itik memegang peranan yang cukup penting bagi sebagian besar rakyat pedesaan, yaitu menyumbangkan produksinya untuk kebutuhan manusia baik langsung maupun tidak langsung
Beberapa manfaat beternak itik di antaranya adalah seperti berikut
1.    Menambah gizi keluarga
2.    Memberi keuntungan ekonomis bagi pemeliharanya
3.    Dapat sebagai sumber pendapatan (jika sebagai usaha pertama)
4.    Dapat menambah pendapatan jika hanya sebagai usaha sampingan/sambilan atau sekedar mengisi waktu luang.
5.    Memberi sumbangan produksi bagi pemeliharanya  yang berupa daging, telur, bulu, dan kotorannya.
6.    Mudah dalam pemeliharaannya
Ternak itik lebih mudah dipelihara daripada ayam karena itik tidak memerlukan penanganan khusus  seperti perkandangan, makanan ataupun kesehatan
7.    Cepat berkembang biak
Itik mulai bertelur pada umur 5 atau 6 bulan. Pada itik jenis unggul mampu bertelur pada umur 4 bulan. Itik yang dipelihara secara baik dan intensif akan mampu bertelur sebanyak 250 butir per tahun
8.    Tidak mudah terserang penyakit
Daya tahan itik terhadap penyakit lebih tinggi daripada ayam ras. Itik dapat hidup di daerah-daerah yang becek dan tergenang air, seperti di sawah, pinggir kali dll
9.    Modal/biaya lebih murah
Itik yang dipelihara dengan cara digembalakan, maka biaya hidupnya terutama biaya makan dapat ditekan serendah-rendahnya. Itik mampu mencari makanan sendiri seperti sisa-sisa padi yang telah dipanen, keong dan cacing. Itik juga biasa makan limbah-limbah pertanian yang sudah tidak digunakan lagi.

C. Teknik Beternak Itik

Sebelum kita terjun untuk usaha beternak itik, sebaiknya kita dahulu apa sih tujuan kita beternak itik?Apakah hanya sekedar hobby atau mengisi waktu luang saja? Atau kita benar-benar ingin mendapatkan uang yang banyak? Kalau tujuan kita untuk mendapatkan uang yang banyak atau sebagai sumber utama penghasilan kita maka kita harus benar-benar terjun ke dunia usaha itik sebagai seorang pengusaha yang harus memegang prinsip-prinsip bisnis (dagang). Sedangkan apabila tujuan beternak itik hanya sekedar hobby atau mengisi waktu luang maka jumlah itik yang dipelihara tidak perlu ratusan bahkan ribuan tapi cukup beberapa puluh ekor saja.

Ada tiga kunci  pokok yang harus dimiliki oleh seorang peternak itik agar usahanya dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Ke tiga kunci pokok tersebut adalah :

Tata laksana (pemeliharaan ternak), bibit itik yang dipelihara dan pakan yang diberikan.


Ada tiga macam cara pemeliharaan pada itik yaitu:

1. pemeliharaan secara tradisional 
Pada umumnya cara tersebut banyak di lakukan para peternak itk di jaman dahulu, bahkan pada jaman sekarangpun orang masih suka cara pemeliharaan itik dengan berpindah-pindah ini. Pemandangan ini banyak kita lihat  beberapa para peternak itik di pulau Jawa. Pada cara ini itik dibiarkan atau digembalakan oleh seorang pengembala yang berpindah-pindah dari satu sawah ke sawah lain. Sawah yang dituju biasanya adalah sawah-sawah habis panen. Pada tempat itu biasanya banyak bahan-bahan makanan seperti sisa-sisa padi, cacing atau pakan lainnya yang sangat di gemari oelh itik. Kandang dibikin seadanya tanpa memperhatikan kesehatan bahkan kadang-kadang itik tidak dikandangkan/tidak mempunyai kandang yang khusus. Kalau misalnya ada kandang, fungsi kandang hanya sebagai tempat istirahat dimalam hari saja.
Pengembala biasanya membawa perlengkapan darurat sendiri  seperti peralatan untuk masak, tikar untuk tidur dan sepanjang harinya meraka tidur bersama dengan itiknya di kandang darurat tersebut.
Kandang dibangun dengan melingkarkan pagar yang dibuat dari anyaman bambu dengan tinggi sekitar 40 cm pada kelompok itik tersebut, dan dibiarkan sepanjang malam tanpa atap. Pada pagi harinya lingkaran pagar tersebut dibuka, digulung dan itik digiring /di angon. Demikian juga dengan makanannya. Itik dibiarkan saja mencari makanan sendiri disungai, di sawah atau dimana saja yang banyak makanan. Makanannya biasanya berupa cacing, keong, limbah pasar dan limbah dapur. Si pemilik itik biasanya tidak memperhatikan kebutuhan makanannya, baik kebutuhan gizi maupun jumlah yang dimakannya. Demikian juga dengan kesehatannya. Si pemilik itik tidak pernah memperhatikan apakah itik tersebut sakit atau sehat. Apabila sakit, itik dibiarkan tanpa diberi obat sehingga pada pemeliharaan cara ini jumlah kematian lebih banyak daripada cara dikandangkan. Bahkan kadang-kadang ada juga itik yang mati mendadak karena makan bangkai yang mengandung racun. Akibat dari cara pemeliharaan yang seadanya tanpa diperhatikan  maka jumlah telur yang dihasilkan oleh itik itu pun rendah .

2. Pemeliharan  secara semi intensif (sistim pekarangan).
 Pemeliharaan dengan cara ini sudah lebih baik dengan cara tradisional. Pemilik itik sudah cukup memperhatikan baik kandang untuk istirahat, makanan maupun kesehatannya tetapi belum diperhatikan secara benar baik jumlah pakan, gizi makanan, kesehatan/penyakit, kandang dan sebagainya.
Pada pemeliharaan sistim semi intensif ini, kandang yang digunakan biasanya menggunakan kandang sistim pekarangan. Pada cara ini, itik di kandangkan pada malam dan pagi hari saja sedangkan pada siang hari itik melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan bermain  di pekarangan atau halaman yang telah disediakan.
 Halaman kandang terletak bersebelahan dengan kandang yang beratap dan dipagar, sehingga itik tidak dapat ke luar dari pagar tersebut. Pagar yang digunakan harus cukup tinggi, yaitu sekitar 1,5 meter sampai 2 meter sehingga disamping itik yang dipelihara tidak akan lepas atau lari, musuh-musuh (predator) itik seperti ular, anjing tidak bisa masuk kedalamnya. Demikian juga dengan pagar yang tinggi maka terhindar dari pencuri.
Didalam halaman kandang biasanya disediakan kolam kecil yang berguna untuk tempat main itiknya. Pemeliharaan dengan cara ini, sudah memperhatikan makanannya yaitu dengan menyediakan makanan dan minuman di tempat pekarangan.
      


3. pemeliharaan secara intensif (modern)
Cara pemeliharaan secara modern ini dapat juga disebut sistim pemeliharaan secara terkurung, karena pada sistim ini itik dikurung atau dikandangkan  sepanjang hari tanpa ada tempat untuk bermain atau aktivitas lainnya. Segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, beristirahat, kawin dan bertelur dilakukan di dalam kandang. Pada sistim ini kebutuhan makannya sudah terjamin baik jumlahnya maupun mutu dari makanan tersebut.
Pemeliharaan sistim ini banyak digunakan untuk usaha itik dalam skala jumlah besar yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Pada pemeliharaan secara intensif ini, dibutuhkan penanganan yang lebih serius dalam segala aspek teknik pemeliharaan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam beternak itik secara intensif adalah:
a.Perkandangan.
b.    Pemeliharaan/ tata laksana
c.     pakan
d.    bibit
e.     kesehatan
f.      pemanenan
g.     penanganan lepas panen

a.    Perkandangan
Kandang merupakan tempat berlindung, tempat beristirahat dan tempat melakukan aktivitas se hari-hari.  Kandang harus dirancang dengan baik supaya dapat tercapai hal-hal yang diantaranya berupa :
1). Produksi telur tinggi
2). Cepat pertumbuhan badannya
3). Hemat biaya
4). Itik merasa nyaman di kandang.
          Disamping ke empat keuntungan diatas, maka manfaat lain dari ternak adalah :
1). Dapat tidur dengan tenang
2).  Memberi kenyamanan bagi ternaknya
3). Memberi kesehatan bagi ternaknya
4). Sebagai tempat aktivitas sehari-hari seperti makan, minum , main dan  bertelur.
5). Memberi keamanan terhadap musuh atau pencuri
6). Melindungi dari hujan, angin, terik matahari dll
Agar manfaat tersebut dapat terpenuhi, maka perlu kandang yang memenuhi syarat kesehatan. Syarat-syarat kandang yang sehat adalah :
1). Konstruksi kandang
Konstruksi kandang kuat dan kokoh. Kandang yang kokoh bukan berarti harus mahal. tiang dan dinding kandang sebaiknya menggunakan bahan dari bahan yang kuat tetapi tidak perlu mahal. Gunakan tiang kandang dari kayu atau bambu yang tua. Adapun untuk dinding kandang dapat digunakan papan atau ayaman/ bilahan-bilahan bambu, kayu-kayu bekas.
Atap kandang dapat menggunakan bahan-bahan seperti dari : dari genting bekas, daun rumbia atau yang lainnya , asalkan atap tidak bocor atau bahan atap yang menyebabkan  suhu kandang menjadi panas . misalnya seng.
Lantai kandang dapat berupa tanah yang sudah dikeraskan dan sudah dilapisi dengan batu-batu kecil dan kapur. Tetapi seandainya mempunyai cukup modal, sebaiknya lantai kandang menggunakan lantai semen (flour) saja
Kandang yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis, yang artinya kandang yang dibangun tidak terlalu mahal, sedapat mungkin biaya yang di keluarkan  se murah-murahnya tetapi tetap memenuhi syarat kesehatan.
2). Kandang membujur dari timur ke barat, sehingga pada pagi hari itik akan menerima sinar matahari pagi sebanyak-banyaknya.
3). Ventilasi kandang di buat sedemikian rupa sehingga aliran atau sirkulasi udara dapat lancar didalam kandang
4). Kandang di tempatkan pada tempat yang agak tinggi dari lingkungan sekitar, sehingga apabila hujan maka kandang tidak tergenang oleh air.



Macam kandang yang dapat digunakan:
  Pada sistim intensif ini, itik selalu dalam kandang sepanjang hidupnya. Ada dua macam cara yang bisa digunakan:

1.kandang dengan menggunkan alas (litter)
Pemeliharaan dengan menggunkaan kandang sistim litter ini, itik dipelihara dalam kandang yang besar tanpa di sekat-sekat. Sebelum itik dimasukkan dalam kandang, lantai kandang dialasi atau dilapisi dengan  sekam seperti sekam padi, sekam jagung, rumput kering, jerami atau lainnya.
Kandang sistim litter ini disebut juga dengan kandang sistim postal, artinya bahwa didalam kandang tersebut itik dilepaskan atau dibiarkan terkurung dalam kandang tanpa disekat-sekat dan segala macam kebutuhannya seperti makan, minum, bertelur, buang kotoran  dan tidur berada dalam kandang.
 
Bagian-bagian kandang :
a). Lantai kandang
Lantai kandang dapat di buat dari tanah yang dipadatkan. Diatas tanah tersebut di lapisi kapur agar semua bibit-bibit penyakit dapat mati. Pada lantai tanah ini mempunyai kelemahanya apabila lantai kandang basah  karena tumpahan air minum, maka lantai kandang akan menjadi basah dan sulit untuk di bersihkan, Akibatnya kandang menjadi lembab dan kotor dan memudahkan bibit penyakit untu timbul.
Cara ke dua adalah lantai kandang di buat dari semen (di plester). Lantai cara ini agak mahal bila dibandingkan dengan lantai tanah. Tapi keuntungannya kandang mudah dibersihkan, tidak lembab sehingga bibit penyakit tidak mudah hidup disitu, maka secara tidak langsung meningkatkan keuntungan yang lebih besar.
Baik lantai kandang dengan menggunakan plester maupun dengan tanah yang dipadatkan, biasanya lantai kandang dilapisi dengan sekam, serbuk gergaji, jerami padi atau serasah lainnya.Alas kandang ini yang biasa disebut dengan nama “ Litter”. Fungsi  litter ini adalah agar alas kandang tidak becek dan lembab.
b). Atap kandang.
Atap kandang biasanya dilengkapi dengan lubang angin. Fungsi lubang angin ini penting untuk mengeluarkan udara tidak enak dari dalam kandang dan  sirkulasi udara kandang lancar, sehingga udara kandang selalu dalam kondisi bersih. Bahan untuk atap kandang dapat dibuat dari genting, sirap daun kelapa, daun rumbia, dll
c). Dinding kandang.
          Dinding kandang dapat dibuat dari bambu yang di belah-belah atau dianyam, sehingga dinding kandang tidak tertutup rapat. Pada kandang sistim pekarangan, pagar dibuat setinggi 75 cm. Didalam pekarangan disediakan tempat pakan, tem[pat minum dan tempat bermain.
Pada akhir-akhir ini, sudah mulai banyak peternak modern yang telah memelihara itiknya dengan menggunakan kandang sistim batterai. Sistim kandang ini tidak ada bedanya dengan kandang baterai pada ayam petelur.

2. Kandang sistim baterai.
Pada peternakan itik, kandang dengan model baterai ini masih jarang digunakan.Hal ini dsebabkan oleh banyak orang yang masih beranggapan  bahwa itik memerlukan kolam agar ia dapat hidup dan bertelur.
Kandang sistim baterai pada ternak itik, mirip dengan kandang baterai untuk ayam petelur, hanya saja ukurannya yang relatif agak lebar sedikit.
Kandang baterai ada dua macam yaitu :
a). Baterai brooding.
            Baterai brooding yaitu kandang betarai yang digunakan untuk anak-anak itik. Dalam satu brooding diisi oleh beberapa puluh  atau ratus anak itik.
b). Kandang baterai individual (sangkar)
Sistim kandang baterai seperti ini biasanya digunakan  itik-itik untuk tujuan bibit. Dalam satu baterai atau sangkar hanya diisi oleh satu atau dua ekor saja (maksimal 6 ekor).  Didalam baterai/sangkar dilengkapi dengan tempat pakan dan minum sendiri-sendiri, sehingga setiap itik mempunyai jatah jumlah pakan yang sama.

b. Pemeliharaan
Dalam beternak itik, maka ada beberapa macam pemeliharaan, diantaranya :
1).Pemeliharaan anak itik.
Sukses dan tidaknya membesarkan anak itik tergantug pada masa persiapannya. Persiapan-persiapan apa saja yang perlu dilakukan sebelum anak itik menempati kandang? Sebelum anak itik (DOD atau day old dack) tiba, maka kandang untuk anak itik harus sudah dipersiapkan. Beberapa yang perlu dibutuhkan dalam persiapan anak itik sebelum datang adalah :
a). Sanitasi kandang. Sebelum anak itik tiba, kandang harus sudah dibersihkan  dahulu. Sebaiknya kandang dicuci dengan desinfektan (zat pencuci hama) yang banyak di jual di toko-toko poultri shop yaitu toko yang menjual perlengkapan untuk beternak ayam seperti bibit ayam, pakan jadi, obat-obatan dll. Cara lain dapat juga menggunakan sabun atau detergent yang dicampur dengan air dibersihkan atau disemprotkan kedalam kandang dan lingkungan sekelilingnya.
a). Pemanas buatan (indukan). Sehari semalam sebelum anak itik masuk kandang, pemanas harus sudah dipersiapkan dalam kandang.
Pemanas ini dibutuhkan pada peternakan-peternakan yang memelihara itik dalam jumlah yang cukup besar. Anak-anak itik tersebut biasanya hasil dari penetasan dengan menggunakan mesin tetas. Anak itik tersebut tidak dipelihara oleh induknya, sehingga mereka membutuhkan pemanas yang berfungsi untuk menghangatkan dirinya. Pada anak-anak itik yang baru menetas, pertumbuhan bulunya belum sempurna, sehingga apabila tidak dilengkapi dengan pemanas buatan, maka anaitik tersebut dapat mati karena kedinginan.Indukan ini mempunyai pusat pemanas yang yang dapat berasal dari api, lampu pijar, air panas. Suhu pemanas kandang adalah sekitar 29 0Celcius sampai 32 0Celcius.
Pemanas ini dilengkapi dengan dinding yang tertutup sehingga panasnya tidak kemana-mana dan suhunya tetap. Dinding penutup atau pembatas ini dapat dibuat sendiri dari tripleks, seng atau lainnya.
Apabila kita tidak mempunyai temperatur ruangan untuk dapat mengukur panas, maka ada cara lain yang lebih mudah dan lebih praktis yaitu dengan melihat tingkah laku anak itik.  Apabila anak itik menggerombol disekitar pemanas, pertanda panas indukan perlu ditambah. Sebaliknya, bila itik menjauhi pemanas, bertanda bahwa indukan terlalu panas. Sedangkan apabila anak itik menyebar merata , pertanda pemanas mempunyai temperatur yang benar atau ideal yaitu antara 29 0Celcius sampai 32 0Celcius.
Bagaimana cara menaikkan dan menurunkan temperatur pemanas? Adalah mudah, yaitu apabila kita menggunakan pemanas dari sumber listrik, maka tinggal kita menaikkan atau menurunkan gantungan listrik sesuai dengan panas yang dibutuhkan.
b). Tempat pakan atau tempat minum. Tempat pakan dan tempat minum untuk anak itik, hampir sama dengan tempat pakan dan tempat minum untuk anak ayam, hanya saja tempat minum untuk anak itik lebih besar sedikit dan sebaiknya diberi alas sehingga air minum tidak banyak tumpah ke lantai.
Letakkan tempat pakan dan tempat minum berselang seling didalam pagar penyekat dan mengelilingi pemanas.
Anak itik semasa kecilnya belum mempunyai bulu, padahal bulu itu sangat penting untuk melindungi tubuhnya dari udara dingi. Oleh sebab itu anak itik butuh pemanas. Pada minggu pertama, jagalah temperatur kandang baik pagi, siang dan malam hari dengan cara mengamati tingkahlaku anak itiknya. Kemudian setelah menginjak ke minggu kedua, pemans hanya dibutuhkan atau dinyalakan pada malam hari saja.  Etelah akhir minggu kedua atau awal minggu ke tiga, anak itik sudah tidak lagi memerlukan pemans, maka pemanas harus dipadamkan dan disingkirkan dari kandang. Luas kandang yang dibutuhkan oleh anak itik adalah 20 ekor per meter2. Kemudian dengan semakin besarnya anak itik, maka kepadatan kandang perlu dikurangi. Bagaimana caranya? Lebarkan pagar pembatas tersebut sesuai dengan umur anak itik. Untuk memudahkan  atau sebagai pedoman berapa luas kandang yang dibutuhkan oleh itik, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Kepadatan kandang yang diperlukan anak itik
Umur itik
Kepadatan (ekor/m2 )
1 hari-1 minggu
10.                       - 2 minggu
2 – 3  mingu
4 – 5 minggu
5 – 6 minggu
20
18
15
13
10

Anak itik yang sudah dimasukkan dalam indukan dibiarkan minum dan makan disitu. Untuk pakan yang diberikan untuk anak itik dapat berupa makan jadi yang dapat dibeli di toko-toko penjual pakan ayam (poultry shop). Pakan anak ayam dapat juga dibuat sendiri yaitu berupa butiran-butiran kecil dari campuran jagung, menir, kedelai dan lain-lain. Kemudian bagaimana cara menyajikan? Pada anak-anak itik yang masih kecil yaitu umur 1 hari sampai 2 hari, pakan dapat disebarkan pada kertas koran yang diletakkan di atas lantai yang telah dilapisi sekam (litter). Setelah lebih dari satu minggu, pakan ditaruh di tempat-tempat pakan yang telah disediakan.
Berapa kebutuhan tempat pakan dan tempat minum? Tempat pakan yang dibutukkan per ekor adalag 7 cm dan tempat air minum 6 cm per ekor. Tetapi untuk memudahkan apakah jumlah tempat pakan dan tempat minum telah cukup maka ada cara yang paling mudah. Caranya adalah dengan melihat sebaran anak itik tersebut sewaktu di beri pakan. Apabila sewaktu anak itik diberi makan ternyata sebagian anak itik dapat makan bersama, berarti tempat makan jumlahnya sudah cukup tetapi apabila pada saat diberikan makanan banyak anak itik yang tidak dapat  atau berebut mendapatkan makanan, ini berarti jumlah tempat pakan belum cukup. Perhatikan bahwa tempat minum tidak boleh kosong.
Agar anak itiknya tidak mudah tertular penyakit, maka:
§  kandang dan perlengkapannya harus selalu bersih dengan cara bersihkan tempat pakan dan tempat minum 2 kali se hari yaitu pagi dan sore hari.
§  Sekam (litter) sebagai alas kandang harus sering dibolak-balik, shingga sekam tidak mengeras dan basah. Apabila ada sekam yang tertumpahi air minum, sebaiknya sekam yang basah tersebut di keluarkan dan diganti dengan sekam yang baru.
§  Itik perlu kekebalan dalam tubuhnya. Untuk itu anak itik perlu dilakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan setelah anak itik umur 2 minggu  dengan menggunakan tetes mata atau tetes hidung. 

2. Pemeliharaan itik remaja (dara)
Itik dikatakan dara atau remaja apabila mulai berumur 18-20 minggu, atau beberapa saat sebelum bertelur. Agar pertumbuhan badannya baik, sebaiknya itik dipindahkan pada kandang yang lebih besar. Ada dua cara dalam pemeliharaan itik dara. Apabila kita ingin memelihara itik bertujuan untuk memperoleh telur tetas, maka dalam kandang itik dara perlu di dicampurkan dengan itik jantannya, Sedangkan apabila kita hanya ingin memperoleh telur konsumsi saja tidak ingin menetaskan maka dalam kandang tidak perlu dicampur dengan itik jantan
Ada beberapa cara pemeliharaan itik remaja, seperti :
a.     cara tradisional yaitu itik dibiarkan mencari makan sendiri
b.    cara semi intensif yaitu dengan cara itik dikandangkan dan diberi makan secara teratur tetapi sewaktu-waktu digembalakan atau dilepas
c.      berpindah-pindah ataupun sistim intensif yaitu pemeliharaan itik yang sudah benar-benar diatur dan diperhatikan secara benar baik bibit, kandang, pakan, kesehatan maupun panennya. Pada sistim ini itik dikurung total selama hidupnya. Agar mendapatkan hasil telur yang baik, maka disarankan untu dapat memelihara itiknya secara intensif atau semi intensif.
Bagaimana cara pemeliharaan itik secara intensif atau semi intensif agar berhasil?
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah :
1).memilih bibit itik.Itik dipilih yang mempunyai ciri-ciri :
-         berat badannya seragam
-         warna bulu sama
-         lincah dan sehat
2). Menyediakan kandang.Ada dua macam kandang yaitu :
     a). Kandang yang dilengkapi dengan pekarangan. Kandang dan pekarangan harus selalu bersih. Letakkan tempat pakan dan tempat minum di dalam pekarangan. Lengkapi dalam pekarangan tersebut pohon-pohon yang rindang dan kolam kecil untuk tempat bermain, karena itik adalah ternak yang suka air. Pekarangan hendaknya di pagar cukup tinggi dan rapat  agar pencuri  dan musuh-musuh itik seperti  ular, tikus, anjing tidak dapat masuk kandang.
             Dalam kandang sebaiknya dilengkapi dengan sarang tempat bertelur. Sarang bertelur perlu dialasi dengan jerami atau rumput kering. Satu sarang telur dapat diisi untuk 5 – 6 ekor. Jadi misalnya kita ingin memelihara 50 ekor, maka dalam kandang harus ada sarang sejumlah 9 sampai 10 buah.  Sarang bertelur dapat di buat dari tempat –tempat bekas atau papan dengan ukuran : panjang, lebar dan dalam masing-masing 30 cm. Jarak antar sarang bertelur antara 20 – 30 cm.
     b). Kandang terkurung. Pada pemeliharaan sistim ini, itik terkurung selamanya didalam Kandang tanpa dilepas. Oleh sebab itu kandang cepat kotor dan mudah terjangkit penyakit. Untuk menghindarinya maka kandang   harus memenuhi syarat kesehatan, diantaranya : Kandang kuat dan kokoh, ventilasi cukup, udara kandang lancar, tidak lembab dan bersih serta terbebas dari penyakit .Pada kandang sistim terkurung ini  segala macam aktivitas itik berada dalam kandang baik makan, munum maupu bertelur. Oleh sebab itu agar kandang tidak becek dan lembab maka lantai kandang sebaiknya diberi alas dari sekam padi.
Pada masa itik mulai remaja, pemilihan itik untuk dijadikan itik petelur atau induk harus mulai dilakukan. Pemilihan itik merupakan kegiatan menyingkirkan anak itik atau itik remaja yang tidak normal  (seperti: tubuh tidak sempurna, lemah, kerdil, terlalu besar, sakit, bulu suram, dll)  dan memilih atau meneruskan itik-itik yang normal untuk siap menjadi itik petelur.

3.Pemeliharaan itik Dewasa
Setelah melewati umur 20 minggu, biasanya itik sudah mulai bertelur. Besar kecilnya jumlah telur yang dihasilkan sangat tergantung dari bagaimana kesungguhan kita dalam  memelihara anak itik dan itik remaja. Apabila pada saat itik masih kecil atau masih remaja dipelihara dengan baik, sungguh-sungguh dan benar maka akan menghasilkan telur yang cukup banyak dan memberikan keuntungan yang cukup besar, tetapi sebaliknya apabila dalam memelihara tidak sungguh-sungguh maka telur yang dihasilkanpun sedikit
Antara kandang untuk itik remaja dengan kandang untuk itik petelur adalah sama, yang berbeda adalah kebutuhan luas lantainya saja. Ukuran kandang :
-         anak itik    : 25 ekor per meter2
-         itik remaja : 25 ekor per meter2
-         itik dewasa/produksi :9 ekor per meter2
Tata laksana sehari-hari :
11.                       Cuci bersih tempat makan dan tempat minum setiap hari dengan sabun, kemudian letakkan dalam pekarangan kandang.
12.                       Setelah tempat makan dan tempat minum bersih, isilah tempat tersebut dengan setengah jatah pakan untuk sehari agar pakan tidak tumpah dalam tempat pakan.
13.                       Bersihkan halaman pekarangan.
14.                       Bukalah kandang itik setelah agak siang yaitu sekitar jam 8 pagi, agar itik bertelur dulu di sarangnya.
15.                       Setelah itik ke luar kandang dan berada di halaman pekarangan, masuklah kedalam kandang dan cepat-cepat telur yang ada dalam sarang atau berserakan di lantai diambil, agar telur tidak cepat kotor atau rusak. Pisahkan antara telur-telur yang baik dan normal dengan telur-telur yang rusak ,retak atau tidak normal bentuknya.
16.                       Simpan telur-telur di tempat yang bersih
17.                       Bersihkan lantai kandang. Apabila alas kandang yaitu sekam/ jerami kering terlalu padat, maka sekam harus di balik-balik. Kemudian apabila basah atau penuh dengan kotoran maka segera dikeluarkan.
18.                       Kira-kira pukul 13 siang, itik harus diberi makan lagi, yaitu sisa jatah makan untuk se hari.
19.                       Sore hari sebaiknya itik diberi butir-butiran seperti jagung dll dengan cara di taburkan di halaman pekarangan. Pemberian butiran ini boleh diberikan 3 atau 4 hari sekali.
20.                       Menjelang malam hari, itik digiring masuk kandang kembali. Nyalakan lampu kandang. Lampu kandang cukup redup-redup saja.
Pemeliharaan dengan menggunakan sistim kandang dengan pekarangan ini  mempunyai kebaikan dan kelemahan. Diantaranya :
a.     Kebaikan :
-         pemeliharannya mudah
-         telur yang di hasilkan lebih bersih-bersih
-         Itik lebih sehat tidak mudah kena penyakit
b.    Kelemahan
-         mudah terserang penyakit parasit
-         lebih banyak biaya
-         dibutuhkan tanah yang lebih luas
Untuk mengantisipasi kelemahan–kelemahan tersebut, pemeliharaann itik dapat dilakukan dengan menggunakan kandang sistim terkurung atau dapt juga menggunakan kandang sistim baterai atau sangkar.
Pada kandang sistim terkurung, itik tetap dipelihara di dalam kandang. Segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, istirahat, kawin dan bertelur dilakukan dalam kandang.
Kandang sistim terkurung membutuhkan penanganan yang lebih serius karena kandang cepat kotor sehingga apabila kandang tidak di bersihkan setiap hari dan litter (sekam) tidak sering di balik atau diganti maka kandang akan cepat lembab dan bau, sehingga akan menimbulkan penyakit dan produksi menurun.
Kandang sistim baterai untuk saat ini masih jarang digunakan. Hal ini disebabkan oleh banyak orang yangmasih beranggapan bahwa itik memerlukan kolam agar dapat hidup dan bertelur. Kandang beterai untuk itik mirip dengan kandang baterai pada ayam petelur, hanya saja ukurannya sedikit lebih besar.

C.  Pakan Itik

Pakan adalah faktor terpenting untuk mendapatkan produksi telur yang tinggi. Pakan yang baik  adalah pakan yang mengandung banyak zat makanan yang dibutuhkan oleh itik.  Zat makanan tersebut adalah protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.  Zat makanan tersebut banyak terdapat pada sagu, bekatul, keong, bekicot, cacing, berbagai serangga, ikan dan berbagai macam biji-bijian seperti jagung, beras, kacang hijau .
Zat makanan juga banyak terdapat dalam sayuran hijauan seperti  kangkung, bayam, genjer dan seterusnya. Untuk itu maka kita harus pandai-pandai memilih bahan makanan apa yang akan dipaai sebagai ransum itik. Bahan-bahan  yang ada itu kemudian dicampur atau digiling dijadikan ransum/ pakan itik. Jadi ransum adalah bahan-bahan makanan yang telah digiling atau dicampur menjadi satu dan siap untuk disajikan. 
Bagaimana cara memilih bahan makanan untuk ransum itik? Untuk itu, carilah bahan makanan yang :
1. Mudah didapat artinya bahan makanan tersebut ada dan banyak terdapat di sekitar kita.
2. Bergizi (banyak mengandung zat makanan yang dibutuhkan)
3. Masih segar (tidak busuk)
4. Harganya murah.
  Apabila kita malas untuk membuat atau mencampur pakan itk sendiri, maka dapat juga diberikan dengan makanan yang sudah jadi.
Pada dasarnya bahan makanan untuk pakan itik  dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Bahan makanan sumber energi
     Contoh bahan makanan sumber energi yang biasa dicampur untuk disajikan pada pakan itik adalah jagung kuning, jagung putih, dedak, gandum dll
2. Bahan makanan sumber protein
Contoh bahan makanan sumber protein  yang banyak digunakan dalam membuat pakan itik adalah bungkil kacang tanah, bungkil kacang hijau, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung darah. Bungkil adalah ampas pembuatan misal minyak.
Bahan makanan sumber energi dan sumber protein ini sangat dibutuhkan untuk hidup, pertumbuhan badannya dan produksi telurnya. Oleh sebab itu itik yang diberi pakan yang cukup, baik jumlah maupun gizinya maka akan menghasilkan telur yang lebih banyak dan lebih besar dibandingkan dengan itik yang hanya diberi makan seadanya.
Bagaimana membuat pakan sendiri yang memenuhi kebutuhan  agar produksi telurnya tinggi? Untuk menjawab itu semua, kita harus tahu bahwa itik untuk dapat bertelur membutuhkan zat-zat gizi . Sebab telur sebagai makanan sumber protein bagi kita dan yang biasa kita makan merupakan hasil dari produksi itik yang dibentuk dari makanan yang dimakannya. 
Bagaimana cara atau metode pemberiannya?
Pakan itik dapat digiling dibentuk tepung atau dapat juga digiling kasar yang masih berupa butir-butiran pecah. Pakan itik ini dapat diberikan dalam bentuk kering atau dapat juga dalam bentuk basah atau bubur.  Pada anak-anak itik yang masih kecil dan sedang masa pertumbuhan maka dibutuhkan bahan makanan yang lebih banyak mengandung protein. Tempat pakan dan tempat minum  disediakan dalam lingkaran pemeliharaan (pagar pembatas). Kebutuhan tempat pakan dan tempat minum adalah sebagai berikut.  Apabila kita ingin memelihara anak itik dalam jumlah 100 ekor, maka cukup dengan menyediakan satu tempat pakan  yang panjangnya sekitar 3-6 meter. Sedangkan untuk tempat minumnya, tempat minum plastik  yang dapat diisi 4 liter cukup untuk memelihara anak ayam 100 ekor. Dalam penempatannya sebaiknya antara tempat pakan dengan tempat minum di pisah agak jauh.
Untuk minggu pertama (yaitu itik umur 1 – 7 hari) anak-anak itik tersebut dapat diberikan pakan yang jumlahnya 58 gam per hari. Sedangkan untuk itik remaja, makanannya dapat dalam bentuk butir-butiran pecah. Berikan pakan sebanyak 1,2 kg per minggu per ekor. Pemberiannya dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan siang hari. Untuk pemeliharaan dengan sistim dikandangkan secara terus-menerus, maka tempat pakan dan tempat minum diletakkan didalam kandang Sedangkan pada kandang yang menggunakan pekarangan, maka tempat pakan dan tempat minum di letakkan didalam pekarangan.
    Adapun pada pemberian pakan pada itik dewasa (petelur) adalah dapat dalam bentuk bubur, bentuk tepung , bentuk butiran atau bentuk pellet. Pada umumnya pakan dalam bentuk bubur pada itik yang banyak dilakukan. Dapat juga ditambah dengan sisa-sisa makanan dari dapur.
Pada sore hari boleh diberi butir-butiran seperti jagung, gabah, kerak nasi dan sebagainya.Apabila ingin diberi hijauan, maka berikan pada pagi atau siang hari. Pakan dsebaiknya diberikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari.
Untuk menambah atau meningkatkan produksi telur maka dapat juga ditambah  premix atau egg stimulan yang dapat di beli di toko-toko  yang menjual segala macam tentang kebutuhan pemeliharaan unggas (Poultry shoop).
Itik lokal adalah itik yang asli dari Indonesia. Itik jenis lokal biasanya banyak dijumpai di mana saja. Itii lokal warna telurnya biasanya hijau kebiru-biruan. Itik ini biasanya tidak dilakukan  seleksi (pilih )seperti itik import dalam pemilihan bibit.
          Itik import yang akan dijadikan bibit, pada umumnya sudah diseleksi terlebih dahulu sebelum di pasarkan. Biasanya bibit-bibit itik import tersebut produksi telurnya cukup tinggi, karena itik  tersebut sudah diseleksi dan telah melalui proses pemuliaan  terlebih dahulu.
          Bagaimana memilih bibit itik yang baik ?
Untuk meningkatkan produksi telur itik diperlukan  bibit induk dan pejantan yang unggul atau prouksinya tinggi.
Ciri-ciri – ciri itik betina  (induk ) yang baik
a.     kepala halus, bersih dan segar
b.    kaki kuat dan aktif
c.     proporsi tubuh seimbang , artinya antara panjang, lebar dan dalam adalah seimbang
d.    perut dalam dan penuh
e.     jarak kedua tulang duduknya lebar
f.      berat tidak boleh menyimpang dari berat patokan
g.     untuk itik tegal, pluhlah warna bulu yang bercak-bercak
h.    aktif mencari makan
i.       cepat dewasa kelamin (cepat bertelur)
j.        masa bertelurnya lama.
      Ciri-ciri pejantan unggul adalah :
1.    tumbuhan penis ( alat kelamin) sempurna, terlihat menonjol dari kloaka
2.    tegap
3.    lincah
4.    tiak terlalu menyimpang dari berat patokan
Apabila kita ingin membuat bibit sendiri, dapat dilakukan  dengan cara menetaskan telur. Untuk mendapatkan anak itik yang baik, maka pilihlah telur yang baik untuk dijadikan bibit. Telur tetas yang baik adalah  telur tetas yang  mempunyai ciri-ciri :
1.    berat, bentuk dan warna telur sama atau hampir sama
2.    bentuk telur bulat
3.    cangkang telur tidak bercak-bercak
4.    Cari telur dari itik yang produksi telurnya banyak
5.    Cari telur dari itik yang berumur kira-kira satu tahun
6.    Telur belum disimpan lebih dari satu minggu
7.    Telur berwarna biru laut, kulit normal, bersih, agak tipis.

Bagaimana cara mengawinkan itik ?
          Pada umumnya, terutama pada itik-itik yang dipelihara secara tradisional (di kampung-kampung)  umumnya dilakukan antara itik dalam kelompok ternak yang sama atau disebut perkawinan saudara (sedarah) atau istilahnya disebut kawin secara inbreeding.  Cara perkawinan demikian akan merendahkan daya tetas (jumlah telur yang menetas) telur.
Agar produksi telur baik maka sebaiknya apabila dimasukkan itik dari luar (daerah baru) ke dalam kelompok ternak itik  dengan cara menghadirkan pejantan dari peternak lain yang asal usul itiknya berlainan.
Menurut patokan yang dianjurkan, perbandinagn jantan dan betina  yang dapat menghasilkan telur bibit dengan baik adalah  satu jantan berbanding 6 atau 8 betina.

Bagaimana untuk mengetahui jenis kelamin anak itik ?

          Pengenalan jenis kelamin untuk anak itik adalah sbb:
a. anak itik betina mempunyai ciri-ciri :
-         bentuk kepala lebih halus dan kecil
-         warna bulu lebih terang dan halus
-         paruh dan kaki berwarna hijau tanduk (kembang telansah)
-         suara lebih keras dan nyaring
-         gerak-gerik lebih gelisah.
b. Anak itik jantan mempunyai ciri-ciri :
-         bentuk kepala lebih kasar dan besar
-         suara besar/ berat
-         bulu kasar
-         gerak-gerik tenang

c. Pengenalan jenis kelamin itik dewasa adalah :
-         tubuh itik jantan lebih besar daripada itik betina
-         hanya pada itik jantan ditemukan 2 – 3 helai bulu ekor yang mencuat ke atas/ kedepan
-         pada jenis itik tertentu, pada leher itik jantan ada bentuk seperti cincin melingkar dan hanya dijumpai pada itik jantan



e. Pencegahan Penyakit
Ada tiga langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah berajangkitnyanwabah penyakit yang menyerang unggas, termasuk itik.  Ketiga langkah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama
Pencegahan penyakit lebih mudah dan lebih murah daripada pengobatan.  Pencegahan penyakit dapat dibagi melalui dua cara:
1. melalui tatalaksana harian
2. melalui obat atau vaksin
          Kedua cara tersebut harus digunakan secara bersama-sama dan saling mendukung.
1. Melalui tata laksana harian
 Pencegahan melalui tatalaksana harian prinsipnya adalah menciptakan  suasana tenang, bersih dan nyaman di peternakan.  Ada beberapa cara tata laksana harian yang harus diperhatikan, diantaranya :
a.     kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih
b.    ventilasi lancar
c.     sekitar kandang terbebas dari rerumputan atau alang-alang
d.    pilihlah model kandang sesuai dengan tingkat umur itik
e.     tempat pakan dan minum harus dibersihkan setiap hari dengan menggunakan desinfektan atau sabun cuci
f.      Buang sisa makanan yang sudah lama/ basi
g.     Suasana kandang harus selalu tenang, jangan gaduh dalam kandang seperti berteriak, lari, dll.
h.    Jangan biarkan semua orang boleh masuk dalam kandang.
i.       Hindari pinjam meminjam peralatan kandang
j.       Hindari genangan air disekitar kandang
k.    Berikan pakan sesuai dengan kebutuhan
l.       Untuk anak itik yang masih berumur satu sampai dua minggu, perlu diberi pemanas.  Perhatikan pula tingkah laku anak itik
m.  Anak-anak itik sebaiknya di vaksinasi dengan vaksin N.D dengan cara tetes mata. Adapun cara mencampurnya pada umumnya telah tertera pada label kemasan.
n.    Dalam memelihara anak itik usahakan supaya tidak berganti-ganti pemeliharanya dan jangan sembarang orang boleh masuk ke dalam areal peternakananak itik tersebut.  Demikian halnya dengan itik-itik yang sedang ber produksi/ bertelur.
o.    Usahakan agar burung gereja, tikus, kucing, anjing dan siput tidak masuk ke dalam kandang karena hewan-hewan tersebut dapat membawa penyakit.

2. Melalui obat atau vaksinasi
          Untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat kecil (virus) maka pencegahannya dilakukan dengan cara vaksinasi.  Vaksin merupakan cairan yang mengandung penyakit yaitu virus yang telah dilemahkan . Sedangkan cara atau tindakan untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut dinamakan vaksinasi. Guna vaksinasi adalah untuk menimbulkan kekebalan tubuh itik, sehingga apabila suatu saat penyakit virus tersebut menyerang maka itik yang telah di vaksin akan kebal atau tidak terserang. Dalam waktu-waktu tertentu vaksinasi harus di ulang lagi.
          Itik merupakan jenis unggas yang lebih kebal terhadap penyakit dibanding dengan ayam, sehingga pemberian vaksin tidak serumit pada ayam. Vaksin yang dipakai biasanya vaksin untuk penyakit tetelo saja. Bahkan apabila kita bisa menciptakan kandang dan peralatan kandang benar-benar bersih dan  pakan yang diberikan sudah memenuhi kebutuhannya serta di saat-saat tertentu dalam air munumnya di beri vitamin atau obat anti stress, dirasa sudah cukup. Karena  sebetulnya itik jarang terserang penyakit.
          Pada umunya ternak itik lebih tahan terhadap penyakit bila dibanding dengan ayam. Beberpa faktor yang dapat menimbulkan penyakit diantaranya :
 a. perhatian peternak kurang
b. Kondisi kandang yang lembab dan ventilasi udara kurang lancar
c.     Makanan itik yang sudah beracun, antara lain karena :
-                     pakan yang sudah tercamar jamur
-                     berupa bangkai
d.    Bibit yang dipelihara kualitasnya rendah
e.     Faktor luar seperti cuaca, tertular penyakit , dll.

Macam-macam penyakit yang sering menyerang pada itik :
Ada 2 macam  penyakit yang sering menyerang pada itik
1. Sakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit-penyakit yang disebabkan karena mikroorganisme seperti :
a. Penyakit yang disebabkan virus
    Virus merupakan mikroorganisme yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat lewat mikroskop.
Contoh :
Newcastle Disease (ND)
Penyakit ND atau sering disebut dengan penyakit tetelo.  Gejala umum yang terlihat  adalah terjadinya gangguan pernafasan seperti bersin, ngorok, batuk dan gangguan  syaraf seperti sayap terkulai, kaki lumpuh, kepala melintir, serta gangguan pencernaan  seperti diare dan kotoran berwarna hijau yang disertai dengan adanya darah.  Gejala lainnya adalah kerabang telur tipis. Untuk mencegah penyakit ini bisa dilakukan dengan cara vaksinasi ND.
b. Penyakit Yang disebabkan bakteri
    Bakteri dan virus sama-sama merupakan mikroorganisme, tetapi berbeda baik morfologi maupun sifat fisiologisnya.  Bakteri merupakan makluk bersel satu yang digolongkan sebagai tumbuhan  tak berklorofil serta berkembangbiak dengan cara membelah diri.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri :
           1), Infectious Bronchitis (IB)
Penyakit tersebut pada umumnya menyerang itik pada semua tingkatan umur dan penularannya sangat cepat. Gejala yang tampak adalah keluarnyalendir dari hidung yang diikuti oleh gejala sesak nafas dan ngorok.
2). Mencret karena Kholera
Penyakit mencret yang menyerang itik dapat disebabkan  karena kholera. Gejala pertama yang timbul biasanya bisa dilihat dari turunnya nafsu makan disertai dengan meningkatnya keinginan untuk minum. Selanjutnya itik menjadi lesu, tidak banyak bergerak (mengantuk), bulu terlihat suram dan mengkerut. Tinja yang keluar berbentuk encer dan sekitar dubur terlihat kotor karna mencret.
Cara penularan :
Penularan yang sering terjadi adalah melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut atau bisa juga melalui pernafasan, yaitu dari itik yang satu ke itik sehat. Penularan yang lain dapat  disebabkan karena perantara serangga, misalnya lalat. itik yang mati bisa menjadi sumber penyakit, sedangkan yang sudah dapat disebabkan dapat menjadi carrier  bagi itik yang sehat.
2. Sakit yang disebabkan bukan karena mikroorganisme tetapi karena faktor lain seperti :
a. Penyakit sendi lutut
penyakit ini menyerang itik dewasa. Gejala yang bisa dilihat adalah adanya pembengkakan dibagian atas sendi lutut. Penyakit tersebut dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan dan akan berakibat penurunan produksi telur.
b.  Penyakit akibat racun atau keracunan.
 Ada beberapa macam penyakit yang disebabkan karena keracunan, diantaranya:
1). Penyakit akibat keracunan jamur. Cara penularan yang palng sering terjadi  karena induk yang sakit ditularkan ke anaknya. Dapat juga disebabkan karena penetasan dengan mesin tetas yang tidak dirawat dengan baik, kandang yang terlalu lembab .
     Pengobatan. Sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit racun jamur pada itik. Jalan yang paling baik adalah menyingkirkan itik yang sakit serta memperbaiki sanitasi kandang dan peralatan lain.
2). Penyakit akibat bahan makanan. Penyakit ini disebabkan karena pada waktu prosesingnya (pembuatan atau pencampuran bahan makanan) tidak mendapat penanganan secara baik dan dapat juga menimbulkan zat racun sehingga itik terserang sakit.
Gejala yang terjadi nafsu makan itik menurun, kelihatan pucat, lesu dan tidak peduli pada lingkungan sekitarnya, serta cenderung  untuk membungkukkan badan sampai kepala menempel lantai dan bila itik dijungkirkan akan keluar cairan kehitaman  dari mulutnya. Gejala tersebut biasanya disertai dengan warna tinja kecoklatan  dan berisi bahan makanan yang belum dicerna.



d.    Panen dan Penanganan Lepas Panen
Umur itik mulai bertelur adalah sekitar 4 sampai 5 bulan. Pada saat itu baik pakan maupun kesehatan itik harus benar-benar diperhatikan agar telur yang dihasilkan banyak dan bagus kualitasnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan setiap hari apabila itik-itiknya sudah mulai bertelur, diantaranya adalah :
1. Pemungutan telur
Ada tiga pokok yang harus diperhatikan dalam pemungutan telur, yaitu :
* Waktu pemungutan. Itik biasanya bertelur paling banyak  pada pagi hari, dan kadang-kadang ada juga yang bertelur siang atau sore hari. Oleh sebab itu sebaiknya pemungutan telur dilakukan pada waktu yang sama setiap harinya. Pada pagi hari yaitu pagi-pagi sekali sebelum kita melakukan aktivitas sehari-hari seperi memberi makan, dll. Telur dipungut sesegera mungkin agar telur tidak terlalu kotor atau retak karena injakan. Siang dan sore hari kita kontrol kembali apakah masih ada telur-telur yang berserakan di lantai kandang. Telur mudah sekali busuk, karena kulit atau cangkang telur berpori, sehingga mikroorganisme gampang sekali untuk menyusup atau masuk didalam telur, sehingga isi telur yaitu kuning dan putih telur jadi rusak. Oleh sebab itu jangan biarkan telur di kandang terlalu lama atau jangan biarkan telur kotor.
*  Frekuensi pengambilan. Semakin sering frekuensi pemungutan telur per harinya, akan semakin baik, agar telur tidak terlalu lama dikandang.Minimal 3 kali sehari. Telur yang terlalu lama dibiarkan didalam lantai kandang, maka akan cepat kotor karena tercemar oleh kotoran atau lainnya. Telur yang kotor akan cepat  busuk.
*  Cara pemungutan telur. Saat pemungutan telur sebaiknya menggunakan tempat atau wadah tertentu. Akan lebih baik apabila menggunakan tempat/wadah telur yang biasa digunakan untuk telur ayam ras yang disebut egg tray
      
2. Menyeleksi telur
Telur-telur yang sudah dipungut/ diambil dan ditaruh dalam suatu wadah kemudian dipilih atau diseleksi. Telur-telur yang retak, pecah dan telur-telur abnormal yaitu terlalu kecil atau terlalu besar sebaiknya dipisahkan.
3. menghitung telur
Setelah diseleksi antara telur yang rusak dengan telur yang bagus, maka kegiatan selanjutnya adalah menghitung telur-telur yang dipungut. Pada telur itik biasanya perhitungannya dengan satuan butir, jarang menggunakan satuan berat (kg).

4. penyimpanan dan cara penjualan telur
Tujuan utama beternak itik adalah memperoleh telur. Telur merupakan calon anak itik yang mempunyai sifat cepat rusak dan cepat menurun mutunya. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh cangkang atau kulit telur yang membungkusnya. Cangkang telur mempunyai pori-pori sehingga memudahkan udara, air, mahluk-mahluk kecil  seperti bakteri dapat masuk ke dalam isi telur.Apabila sudah masuk kedalam telur maka bakteri tersebut akan merusak isi telur sehingga menyebabkanturunnya kualitas telur.
Langkah-langkah yang harus dilakukan agar telur itik tidak cepat rusak yaitu :
1). Telur harus secepatnya dikeluarkan dalam kandang
2). Pengumpulan telur dilakukan tiga kali sehari
3). Telur diletakkan dalam egg tray (nampan atau tempat telur)yang banyak di jual di toko-toko perlengkapan perunggasan) atau dapat juga ditempatkan di ember-ember atau peti yang dialasi dengan sekam padi atau bahan lainnya.
4)Telur yang sangat kotor harus dicuci atau digosok dengan kain yang telah dibasahi dengan air hangat supaya kotoran  dan noda-noda darah pada kulit telurhilang karena kotoran ini merupakan sumber penyakit/bakteri.
5)Telur yang belum siap dipasarkan sebaiknya telur diolesi/dicelupkan ke dalam minyak goreng yang hangat-hangat kuku agar pori-pori pada kulit telur tersebut tertutupi.
6)Telur sebaiknya dimasukkan atau disimpan ke dalam ruang penympanan.Sebaiknya telur disimpan secara terpisah dengan komoditi lain agar tidak terjadi percampuran.
Kerusakan-kerusakan terjadi karena :
1)   Suhu;
2)   Kelembapan;
3)   Faktor Phisik
Untuk mencegah atau menghambat kerusakan itu diperlukan usaha. Beberapa usaha pengawetan telur salah satu yang sering dilakukan oleh orang adalah pengawetan telur itik yang menggunakan garam dapur. Hasil pengawetan itu disebut telur asin.
Telur itik dapat dijual dalam berbagai kondisi.
1.    Telur Mentah
Telur mentah biasanya dijual pada grosir, agen, maupun pengecer. Satuan penjualan telur itik pada umumnya adalah sebutir.
2.    Telur Asin
Telur asin merupakan salah satu alternatif untuk mempertahankan kualitas telur. Telur asin mempunyai rasa yang khas sehingga banyak digemari oleh para konsumen.
Telur asin pada umumnya dijual dalam dua kondisi yaitu :
a.     Telur asin mentah, dan
b.    Telur asin matang.
Harga telur asin lebih mahal daripada telur mentah, dan penjualannya dihitung per butir.
3.    Telur Berembrio (Balut)
Balut adalah suatu makanan khas Philipina. Harga balut ini sangat mahal dapat mencapai sepuluh kali harga telur itik mentah. Tetapi, karena orang Indonesia belum terbiasa makan balut dan makanan jenis ini juga belum populer di Indonesia, penjualan telur dalam bentuk balut masih jarang/belum ada di Indonesia.




























     

Daftar Pustaka

Abidin Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas  Ayam Ras Petelur. CV. Agromedia Pustaka.

Irawan A. 1995. Menanggulangi Berbagai Penyakit Ayam. Memberantas, Mencegah dan Mengobati –Penyakit Ayam.  CV.Aneka .

Dudung Abdul Muslim. 1993. Budidaya Mina Ayam. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Samosir DJ. 1987. Ilmu Ternak Itik. Diterbitkan dengan kerjasama  Pemerintah DKI Jakarta. Penerbit PT Gramedia Jakarta

Paimin FB. Membuat dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya.

Peni Hardjosworo dan Rukmiasih. Itik.2003.  Permasalahan dan Pemecahan. Penerbit. Penebar Swadaya.

Rasyaf M. 1993. Beternak Itik Komersial. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Zumrotun. 2000. Beternak Itik. PT. Balai Pustaka  Bekerjasama dengan PT.Sarana Panca Karya Nusa Jakarta.

Zumrotun. 2000. Membuat Telur Asin. PT. Balai Pustaka  Bekerjasama dengan PT.Sarana Panca Karya Nusa Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar