dailymail.co.uk
Di dalam Physics Science, dikenal istilah Wormhole (Lubang Cacing). Wormhole sendiri, menurut batasan Fisika Moderen, adalah bagian dari Alam Semesta yang bisa digunakan sebagai jalan pintas perjalanan yang amat jauh.
Fenomena alam ini secara teoritis, merupakan lorong magnetik yang
didalamnya memiliki gravitasi kuat, yang mampu menarik apapun yang masuk
ke dalamnya. Dan untuk kemudian mendorongnya ke ujung lorong yang lain
hanya dalam beberapa saat. Yang dimaksud dengan 'ujung lorong lain' ini,
adalah pintu dari alam semesta yang paralel dengan kita, atau bisa juga
alam semesta dari galaksi lain.
Sejumlah ahli fisika terkemuka pernah berasumsi, kuatnya gravitasi
wormhole sudah cukup membuat moda transportasi yang tak terlalu canggih
mampu melaju dengan kecepatan di atas kecepatan cahaya. Oleh karena itu,
secara teoretis, perjalanan antar galaksi yang letaknya amat berjauhan
bukan tak mungkin bisa diselesaikan hanya dalam waktu 200 hari atau
kurang.
Hanya kini masalahnya, bagaimana mencari sang Wormhole tersebut?
Sayang sekali, justru masalah inilah yang tak pernah terpecahkan hingga
kini. Para ahli astro-fisika hingga saat ini baru sebatas mengetahui
konstruksi teoretisnya, sementara selebihnya masih sangat gelap
Wormhole-Ma'aarij
Menurut Einstein dan I. Rosen, keberadaan wormhole amat erat
kaitannya dengan black-hole, obyek alam semesta yang dikenal memiliki
gravitasi amat kuat. Sementara menurut Hawking, pada kondisi waktu maya
(waktu Tuhan) dengan melalui "wormhole", kita bisa pergi ke waktu
manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan
Berdasarkan teori, waktu akan berjalan lebih lamban, jika berada di
dekat medan gravitasi, oleh karenanya gravitasi memiliki
cangkang-cangkang waktu. Begitupun ketika kita melaju dengan roket pada
beberapa kecepatan yang berbeda, maka akan memiliki beberapa dilatasi
waktu yang berbeda. Kesimpulannya, ketika kita melaju lurus pada satu
kecepatan, sebenarnya kita berada pada satu cangkang dari medan
gravitasi.
Misal kembar A, B dan C berumur 20 tahun. Kembar A melaju lurus ke
sebuah bintang dan balik lagi ke bumi. Kembar B melaju melengkung
konstan mengitari bumi dengan kelajuan yang sama dengan kembar A. Kembar
C berada di bumi. Kembar A dan B akan berumur 50 tahun, sedangkan
kembar C akan berumur 70 tahun.
Wormhole yang berkaitan dengan hubungan dalam ruang-waktu, dikenal
sebagai Laurentzian wormhole. Lorentzian wormholes terbagi dalam dua
jenis:
- Inter-universe wormholes, wormholes yang menghubungkan semesta kita dengan 'semesta' yang lain. Ini adalah dugaan tentang adanya semesta paralel.
- Intra-universe wormholes, wormhole yang menghubungkan dua daerah dalam semesta yang sama.
Ada juga wormhole lain yang dikenal sebagai Euclidean wormholes,
yang mana, wormhole ini ada dalam proses yang sangat mikro, karena
menjadi perhatian utama para ahli teori medan quantum.
Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma'aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat.
Sebagaimana Firman Allah :
Dari Allah yang mempunyai tempat-tempat naik. Naik malaikat dan ruh kepada Nya di dalam satu hari adalah ukurannya lima puluh ribu tahun. (QS. Al Ma'aarij (70) ayat 3-4).
Wormhole-Ma'aarij ini, lebih merupakan jalur khusus yang diciptakan
ALLAH bagi hamba-hamba yang dikehendaki-NYA. Ada yang meyakini,
kisah-kisah di dalam Al Qur'an, seperti Pemuda Kahfi dan Peristiwa
Isra', ada keterkaitan dengan Fenomena Wormhole-Ma'aarij ini.
Wormhole-Ma'aarij juga diyakini, akan menemui semua insan yang
bernyawa, yakni ketika ajal menjelang, terbukalah satu pintu
Wormhole-Ma'aarij kepada kita. Hyperspace ini akan terhubung ke Alam
Barzakh, dimana Malaikat Maut akan menemani kita dalam meniti "jembatan"
ini, yang satu harinya berbanding secara relatif 50 ribu tahun di bumi.
Wallahu a'lamu bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar