Pendahuluan
Itik yang
dapat kita lihat sekarang ini, berasal dari itik liar yang telah dijinakkan.
Cara penjinakan itik ada beberapa jalan diantaranya dengan cara mengambil telur itik liar yang kemudian
dieramkan oleh ayam atau itik manila, melalui penangkapan anak-anak itik yang
kemudian dipelihara dan dibesarkan dan ada juga dengan cara menangkap itik yang
sudah besar kemudian dikurung.
Itik mempunyai
ciri-ciri yang khas sebagai unggas petelur. Ciri-ciri tersebut diantaranya
:tubuh langsing, mata bersinar, berdiri hampir tegak dan Lincah serta mampu jalan jauh.
Sebelum itik
masih berupa ternak liar dan belum dijinakkan, itik suka bertelur di
tempat-tempat yang aman dan tersembunyi di atas tanah. Telur-telur
tersebut oleh betina di tutupi oleh
daun-daunan atau ranting-ranting setiap saat betina tersebut akan
meninggalkannya. Namun sekarang, sejak itik dapat dijinakkan dan dipelihara
secara baik (intensif) maka telur-telur itik sudah jarang di erami oleh induk
itu sendiri melainkan dengan cara bantuan mesin atau yang dikenal dengan nama “
mesin tetas”.
Ciri-ciri itik :
1.
paruh itik
tertutup oleh selaput halus yang peka
2.
kaki itik
sangat pendek
3.
pada jari-jari
kaki di lengkapi dengan selaput renang
4.
bulu itik
berminyak sehingga air tidak dapat masuk ke dalam tubuhnya.
5.
Bulu berbentuk konkaf dan tebal menghadap ke
tubuhnya.
6.
Dibawah
kulitnya terdapat lapisan lemak, sehingga itik tidak mudah
kedinginan
7.
Tulang dada
datar seperti sampan.
AJenis-jenis
itik
Jenis
itik yang cukup dikenal diantaranya :
1. Itik Indian Runner (itik kampung/ itik rakyat/Itik Indonesia)
Itik ini sudah
ada di Indonesia berabat-abat yang lalu dan tidak diketahui asal usulnya,
sehingga disebut juga dengan nama itik Indonesia. Itik indian runner berasal
dari itik liar. Itik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu dan banyak
ditemukan di dataran-dataran rendah
mulai dari Aceh sampai ujung timor Indonesia. Pada jaman belanda itik
ini lebih dikenal dengan sebutan itik rakyat atau itik kampung.
Itik ini
mempunyai warna bulu putih, merah tua atau coklat (disebut warna jarakan),
hitam atau kombinasinya. Itik Indonesia mampu bertelur 300 butir per tahun
dalam kondisi atau pemeliharaan secara baik/intensif, tetapi apabila dipelihara
secara tradisional atau diumbar untuk mencari makan sendiri yang tidak
memperhatikan baik faktor pakan, penyakit maupun kandang maka hanya mampu bertelur sekitar 90
sampai 120 butir saja per tahun.
Berat badan
itik dewasa adalah sekitar 2 kg. Itik jantan lebih berat daripada itik betina.
Sedangkan berat telurnya antara 65 hingga 70 gram per butir. Warna telur hijau
kebiru-biruan.
Itik Indonesia
saat sekarang banyak dikembangkan di daerah-daerah tertentu dengan nama yang
sudah berbeda, seperti :
a.
Dikembangkan
di Alabio Kalimantan disebut itik alabio
b.
Dikembangkan
di Tegal disebut itik tegal
c.
Dikembangkan
di Bali disebut itik bali.
2. Itik Khaki Campbell.
Itik-itik
Indonesia, terutama yang berbulu putih banyak dikembangkan di Eropa yang
kemudian di kawin silangkan dengan itik jenis eropa yaitu itik Rouen jantan
oleh Mrs Adele Cambell dari Inggris, sehingga hasil dari Persilangan ini menghasilkan keturunan yang
kemudian dari keturunannya tersebut diberi nama itik khaki campbell. Nama ini
diambil dari kata “ khaki” yaitu warna dari bulu itik yang mirip dengan seragam
tentara Inggris kala itu. Sedangkan nama “ campbell “ diambil dari nama orang
yang menyilangkan itik tersebut yaitu Mrs.Adale Campbell di Inggris.
Warna dari
itik ini adalah bulu disekitar kepala, leher, punggung serta ujung pangkal
ekornya berwarna hitam kebiruan dan agak berkilauan. Sedangkan warna pada
bagian kedua sayapnya berwarna seperti kumbang. Itik ini mempunyai kelebihan
–kelebihan seperti :
a.
daya tahan
hidup lebih kuat
b.
produksinya
(telur) dapat mencapai 365 butir per tahun. Berat telurnya lebih kecil daripada
itik indonesia
c.
kerabang
(cangkang telur) nya berwarna putih.
Ciri-ciri itik
ini mempunyai ciri-ciri sbb :
a. warna bulu di sekitar kepala, leher dan punggung berwarna hitam
kebiruan.
b. Kedua bulu sayapnya
berwarna kumbang , dibawahnya
terdapat bulu yang ujungnya berwarna putih. Hal yang sama terdapat juga pada
bulu ekor
c. Warna bulu itik jantan lebih tua daripada itik betinanya
d. Tubuh sedikit lebih gemuk daripada itik indian runner
e. Tubuh lebih horisontal
f. Dagingnya lebih banyak dan lebih enak
g. Tidak suka berenang
h. Warna telurnya putih, sehingga kurang disukai oleh masyarakat
Indonesia yang sudah terbiasa memakan telur itik yang berwarna kebiruan.
3. Itik Peking.
Itik
peking berasal dari Tiongkok. Itik
peking termasuk jenis itik tipe pedaging yaitu itik yang kemampuan untuk
pertumbuhan dagingnya cukup capat sehingga badannya cukup besar.
Warna bulu
itik peking adalah berwarna putih, kepala besar dan bundar. Paruhnya berwarna
kuning, lebar dan pendek. Kakinya
pendek, kekunimg-kuningan sampai jingga ke merah-merahan.
B. Manfaat Beternak Itik
Ternak itik memegang peranan yang cukup penting bagi sebagian besar rakyat
pedesaan, yaitu menyumbangkan produksinya untuk kebutuhan manusia baik langsung
maupun tidak langsung
Beberapa manfaat beternak itik di
antaranya adalah seperti berikut
1. Menambah
gizi keluarga
2. Memberi
keuntungan ekonomis bagi pemeliharanya
3. Dapat
sebagai sumber pendapatan (jika sebagai usaha pertama)
4. Dapat
menambah pendapatan jika hanya sebagai usaha sampingan/sambilan atau sekedar
mengisi waktu luang.
5. Memberi
sumbangan produksi bagi pemeliharanya
yang berupa daging, telur, bulu, dan kotorannya.
6. Mudah
dalam pemeliharaannya
Ternak itik lebih mudah dipelihara daripada ayam
karena itik tidak memerlukan penanganan khusus
seperti perkandangan, makanan ataupun kesehatan
7. Cepat
berkembang biak
Itik mulai bertelur pada umur 5 atau 6 bulan. Pada
itik jenis unggul mampu bertelur pada umur 4 bulan. Itik yang dipelihara secara
baik dan intensif akan mampu bertelur sebanyak 250 butir per tahun
8. Tidak
mudah terserang penyakit
Daya tahan itik terhadap penyakit lebih tinggi
daripada ayam ras. Itik dapat hidup di daerah-daerah yang becek dan tergenang
air, seperti di sawah, pinggir kali dll
9. Modal/biaya
lebih murah
Itik yang dipelihara dengan cara digembalakan, maka
biaya hidupnya terutama biaya makan dapat ditekan serendah-rendahnya. Itik
mampu mencari makanan sendiri seperti sisa-sisa padi yang telah dipanen, keong
dan cacing. Itik juga biasa makan limbah-limbah pertanian yang sudah tidak
digunakan lagi.
C. Teknik Beternak Itik
Sebelum kita terjun untuk usaha beternak itik,
sebaiknya kita dahulu apa sih tujuan kita beternak itik?Apakah hanya sekedar
hobby atau mengisi waktu luang saja? Atau kita benar-benar ingin mendapatkan
uang yang banyak? Kalau tujuan kita untuk mendapatkan uang yang banyak atau
sebagai sumber utama penghasilan kita maka kita harus benar-benar terjun ke
dunia usaha itik sebagai seorang pengusaha yang harus memegang prinsip-prinsip
bisnis (dagang). Sedangkan apabila tujuan beternak itik hanya sekedar hobby
atau mengisi waktu luang maka jumlah itik yang dipelihara tidak perlu ratusan
bahkan ribuan tapi cukup beberapa puluh ekor saja.
Ada tiga kunci pokok yang harus dimiliki oleh seorang
peternak itik agar usahanya dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Ke tiga kunci pokok tersebut adalah :
Tata laksana (pemeliharaan ternak), bibit itik
yang dipelihara dan pakan yang diberikan.
Ada tiga macam cara pemeliharaan
pada itik yaitu:
1. pemeliharaan
secara tradisional
Pada umumnya cara tersebut banyak di lakukan para peternak itk di jaman
dahulu, bahkan pada jaman sekarangpun orang masih suka cara pemeliharaan itik
dengan berpindah-pindah ini. Pemandangan ini banyak kita lihat beberapa para peternak itik di pulau Jawa.
Pada cara ini itik dibiarkan atau digembalakan oleh seorang pengembala yang
berpindah-pindah dari satu sawah ke sawah lain. Sawah yang dituju biasanya
adalah sawah-sawah habis panen. Pada tempat itu biasanya banyak bahan-bahan makanan
seperti sisa-sisa padi, cacing atau pakan lainnya yang sangat di gemari oelh
itik. Kandang dibikin seadanya tanpa memperhatikan kesehatan bahkan
kadang-kadang itik tidak dikandangkan/tidak mempunyai kandang yang khusus.
Kalau misalnya ada kandang, fungsi kandang hanya sebagai tempat istirahat
dimalam hari saja.
Pengembala biasanya membawa perlengkapan darurat sendiri seperti peralatan untuk masak, tikar untuk
tidur dan sepanjang harinya meraka tidur bersama dengan itiknya di kandang
darurat tersebut.
Kandang dibangun dengan melingkarkan pagar yang dibuat dari anyaman bambu
dengan tinggi sekitar 40 cm pada kelompok itik tersebut, dan dibiarkan
sepanjang malam tanpa atap. Pada pagi harinya lingkaran pagar tersebut dibuka,
digulung dan itik digiring /di angon. Demikian juga dengan makanannya. Itik
dibiarkan saja mencari makanan sendiri disungai, di sawah atau dimana saja yang
banyak makanan. Makanannya biasanya berupa cacing, keong, limbah pasar dan
limbah dapur. Si pemilik itik biasanya tidak memperhatikan kebutuhan
makanannya, baik kebutuhan gizi maupun jumlah yang dimakannya. Demikian juga
dengan kesehatannya. Si pemilik itik tidak pernah memperhatikan apakah itik
tersebut sakit atau sehat. Apabila sakit, itik dibiarkan tanpa diberi obat
sehingga pada pemeliharaan cara ini jumlah kematian lebih banyak daripada cara
dikandangkan. Bahkan kadang-kadang ada juga itik yang mati mendadak karena
makan bangkai yang mengandung racun. Akibat dari cara pemeliharaan yang
seadanya tanpa diperhatikan maka jumlah
telur yang dihasilkan oleh itik itu pun rendah .
2. Pemeliharan
secara semi intensif (sistim pekarangan).
Pemeliharaan dengan cara ini sudah
lebih baik dengan cara tradisional. Pemilik itik sudah cukup memperhatikan baik
kandang untuk istirahat, makanan maupun kesehatannya tetapi belum diperhatikan
secara benar baik jumlah pakan, gizi makanan, kesehatan/penyakit, kandang dan
sebagainya.
Pada pemeliharaan sistim semi intensif ini, kandang yang digunakan biasanya
menggunakan kandang sistim pekarangan. Pada cara ini, itik di kandangkan pada
malam dan pagi hari saja sedangkan pada siang hari itik melakukan kegiatan atau
aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan bermain di pekarangan atau halaman yang telah
disediakan.
Halaman kandang terletak bersebelahan
dengan kandang yang beratap dan dipagar, sehingga itik tidak dapat ke luar dari
pagar tersebut. Pagar yang digunakan harus cukup tinggi, yaitu sekitar 1,5
meter sampai 2 meter sehingga disamping itik yang dipelihara tidak akan lepas
atau lari, musuh-musuh (predator) itik seperti ular, anjing tidak bisa masuk
kedalamnya. Demikian juga dengan pagar yang tinggi maka terhindar dari pencuri.
Didalam halaman kandang biasanya disediakan kolam kecil yang berguna untuk
tempat main itiknya. Pemeliharaan dengan cara ini, sudah memperhatikan
makanannya yaitu dengan menyediakan makanan dan minuman di tempat pekarangan.
3. pemeliharaan secara intensif (modern)
Cara pemeliharaan secara modern ini dapat juga disebut sistim pemeliharaan
secara terkurung, karena pada sistim ini itik dikurung atau dikandangkan sepanjang hari tanpa ada tempat untuk bermain
atau aktivitas lainnya. Segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum,
beristirahat, kawin dan bertelur dilakukan di dalam kandang. Pada sistim ini
kebutuhan makannya sudah terjamin baik jumlahnya maupun mutu dari makanan
tersebut.
Pemeliharaan sistim ini banyak digunakan untuk usaha itik dalam skala
jumlah besar yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Pada pemeliharaan secara
intensif ini, dibutuhkan penanganan yang lebih serius dalam segala aspek teknik
pemeliharaan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam beternak itik secara intensif
adalah:
a.Perkandangan.
b. Pemeliharaan/
tata laksana
c. pakan
d. bibit
e. kesehatan
f.
pemanenan
g. penanganan
lepas panen
a. Perkandangan
Kandang merupakan tempat
berlindung, tempat beristirahat dan tempat melakukan aktivitas se
hari-hari. Kandang harus dirancang
dengan baik supaya dapat tercapai hal-hal yang diantaranya berupa :
1). Produksi telur tinggi
2). Cepat pertumbuhan
badannya
3). Hemat biaya
4). Itik merasa nyaman di
kandang.
Disamping ke empat keuntungan diatas, maka manfaat lain
dari ternak adalah :
1). Dapat tidur dengan tenang
2). Memberi kenyamanan bagi ternaknya
3). Memberi kesehatan bagi
ternaknya
4). Sebagai tempat
aktivitas sehari-hari seperti makan, minum , main dan bertelur.
5). Memberi keamanan
terhadap musuh atau pencuri
6). Melindungi dari
hujan, angin, terik matahari dll
Agar manfaat tersebut dapat terpenuhi, maka perlu kandang yang memenuhi
syarat kesehatan. Syarat-syarat kandang yang sehat adalah :
1). Konstruksi kandang
Konstruksi kandang kuat
dan kokoh. Kandang yang kokoh bukan berarti harus mahal. tiang dan dinding
kandang sebaiknya menggunakan bahan dari bahan yang kuat tetapi tidak perlu
mahal. Gunakan tiang kandang dari kayu atau bambu yang tua. Adapun untuk
dinding kandang dapat digunakan papan atau ayaman/ bilahan-bilahan bambu,
kayu-kayu bekas.
Atap kandang dapat
menggunakan bahan-bahan seperti dari : dari genting bekas, daun rumbia atau
yang lainnya , asalkan atap tidak bocor atau bahan atap yang menyebabkan suhu kandang menjadi panas . misalnya seng.
Lantai kandang dapat
berupa tanah yang sudah dikeraskan dan sudah dilapisi dengan batu-batu kecil
dan kapur. Tetapi seandainya mempunyai cukup modal, sebaiknya lantai kandang
menggunakan lantai semen (flour) saja
Kandang yang dibangun
harus memenuhi syarat ekonomis, yang artinya kandang yang dibangun tidak
terlalu mahal, sedapat mungkin biaya yang di keluarkan se murah-murahnya tetapi tetap memenuhi
syarat kesehatan.
2). Kandang membujur dari
timur ke barat, sehingga pada pagi hari itik akan menerima sinar matahari pagi
sebanyak-banyaknya.
3). Ventilasi kandang di
buat sedemikian rupa sehingga aliran atau sirkulasi udara dapat lancar didalam
kandang
4). Kandang di tempatkan
pada tempat yang agak tinggi dari lingkungan sekitar, sehingga apabila hujan
maka kandang tidak tergenang oleh air.
Macam kandang yang dapat
digunakan:
Pada sistim intensif ini, itik
selalu dalam kandang sepanjang hidupnya. Ada dua macam cara yang bisa
digunakan:
1.kandang dengan menggunkan alas
(litter)
Pemeliharaan dengan menggunkaan
kandang sistim litter ini, itik dipelihara dalam kandang yang besar tanpa di
sekat-sekat. Sebelum itik dimasukkan dalam kandang, lantai kandang dialasi atau
dilapisi dengan sekam seperti sekam
padi, sekam jagung, rumput kering, jerami atau lainnya.
Kandang sistim litter ini disebut
juga dengan kandang sistim postal, artinya bahwa didalam kandang tersebut itik
dilepaskan atau dibiarkan terkurung dalam kandang tanpa disekat-sekat dan
segala macam kebutuhannya seperti makan, minum, bertelur, buang kotoran dan tidur berada dalam kandang.
Bagian-bagian kandang :
a). Lantai kandang
Lantai kandang dapat di buat dari
tanah yang dipadatkan. Diatas tanah tersebut di lapisi kapur agar semua
bibit-bibit penyakit dapat mati. Pada lantai tanah ini mempunyai kelemahanya
apabila lantai kandang basah karena
tumpahan air minum, maka lantai kandang akan menjadi basah dan sulit untuk di
bersihkan, Akibatnya kandang menjadi lembab dan kotor dan memudahkan bibit
penyakit untu timbul.
Cara ke dua adalah lantai kandang
di buat dari semen (di plester). Lantai cara ini agak mahal bila dibandingkan
dengan lantai tanah. Tapi keuntungannya kandang mudah dibersihkan, tidak lembab
sehingga bibit penyakit tidak mudah hidup disitu, maka secara tidak langsung
meningkatkan keuntungan yang lebih besar.
Baik lantai kandang dengan
menggunakan plester maupun dengan tanah yang dipadatkan, biasanya lantai
kandang dilapisi dengan sekam, serbuk gergaji, jerami padi atau serasah
lainnya.Alas kandang ini yang biasa disebut dengan nama “ Litter”. Fungsi litter ini adalah agar alas kandang tidak
becek dan lembab.
b). Atap kandang.
Atap kandang biasanya dilengkapi
dengan lubang angin. Fungsi lubang angin ini penting untuk mengeluarkan udara
tidak enak dari dalam kandang dan
sirkulasi udara kandang lancar, sehingga udara kandang selalu dalam
kondisi bersih. Bahan untuk atap kandang dapat dibuat dari genting, sirap daun
kelapa, daun rumbia, dll
c). Dinding kandang.
Dinding
kandang dapat dibuat dari bambu yang di belah-belah atau dianyam, sehingga
dinding kandang tidak tertutup rapat. Pada kandang sistim pekarangan, pagar
dibuat setinggi 75 cm. Didalam pekarangan disediakan tempat pakan, tem[pat
minum dan tempat bermain.
Pada akhir-akhir ini, sudah mulai
banyak peternak modern yang telah memelihara itiknya dengan menggunakan kandang
sistim batterai. Sistim kandang ini tidak ada bedanya dengan kandang baterai
pada ayam petelur.
2. Kandang sistim baterai.
Pada peternakan itik, kandang dengan model baterai ini masih jarang
digunakan.Hal ini dsebabkan oleh banyak orang yang masih beranggapan bahwa itik memerlukan kolam agar ia dapat
hidup dan bertelur.
Kandang sistim baterai pada ternak itik, mirip dengan kandang baterai untuk
ayam petelur, hanya saja ukurannya yang relatif agak lebar sedikit.
Kandang baterai ada dua macam yaitu :
a). Baterai brooding.
Baterai brooding yaitu kandang
betarai yang digunakan untuk anak-anak itik. Dalam satu brooding diisi oleh
beberapa puluh atau ratus anak itik.
b). Kandang baterai
individual (sangkar)
Sistim kandang baterai
seperti ini biasanya digunakan itik-itik
untuk tujuan bibit. Dalam satu baterai atau sangkar hanya diisi oleh satu atau
dua ekor saja (maksimal 6 ekor). Didalam
baterai/sangkar dilengkapi dengan tempat pakan dan minum sendiri-sendiri,
sehingga setiap itik mempunyai jatah jumlah pakan yang sama.
b. Pemeliharaan
Dalam beternak itik, maka ada beberapa macam pemeliharaan, diantaranya :
1).Pemeliharaan anak itik.
Sukses dan tidaknya membesarkan anak itik tergantug pada masa persiapannya.
Persiapan-persiapan apa saja yang perlu dilakukan sebelum anak itik menempati
kandang? Sebelum anak itik (DOD atau day old dack) tiba, maka kandang untuk
anak itik harus sudah dipersiapkan. Beberapa yang perlu dibutuhkan dalam
persiapan anak itik sebelum datang adalah :
a). Sanitasi kandang. Sebelum anak itik tiba, kandang harus sudah
dibersihkan dahulu. Sebaiknya kandang
dicuci dengan desinfektan (zat pencuci hama) yang banyak di jual di toko-toko
poultri shop yaitu toko yang menjual perlengkapan untuk beternak ayam seperti
bibit ayam, pakan jadi, obat-obatan dll. Cara lain dapat juga menggunakan sabun
atau detergent yang dicampur dengan air dibersihkan atau disemprotkan kedalam
kandang dan lingkungan sekelilingnya.
a). Pemanas buatan (indukan). Sehari semalam sebelum anak itik masuk
kandang, pemanas harus sudah dipersiapkan dalam kandang.
Pemanas ini dibutuhkan pada peternakan-peternakan yang memelihara itik dalam
jumlah yang cukup besar. Anak-anak itik tersebut biasanya hasil dari penetasan
dengan menggunakan mesin tetas. Anak itik tersebut tidak dipelihara oleh
induknya, sehingga mereka membutuhkan pemanas yang berfungsi untuk
menghangatkan dirinya. Pada anak-anak itik yang baru menetas, pertumbuhan
bulunya belum sempurna, sehingga apabila tidak dilengkapi dengan pemanas
buatan, maka anaitik tersebut dapat mati karena kedinginan.Indukan ini
mempunyai pusat pemanas yang yang dapat berasal dari api, lampu pijar, air
panas. Suhu pemanas kandang adalah sekitar 29 0Celcius sampai 32 0Celcius.
Pemanas ini dilengkapi dengan dinding yang tertutup sehingga panasnya tidak
kemana-mana dan suhunya tetap. Dinding penutup atau pembatas ini dapat dibuat
sendiri dari tripleks, seng atau lainnya.
Apabila kita tidak mempunyai temperatur ruangan untuk dapat mengukur panas,
maka ada cara lain yang lebih mudah dan lebih praktis yaitu dengan melihat
tingkah laku anak itik. Apabila anak
itik menggerombol disekitar pemanas, pertanda panas indukan perlu ditambah.
Sebaliknya, bila itik menjauhi pemanas, bertanda bahwa indukan terlalu panas.
Sedangkan apabila anak itik menyebar merata , pertanda pemanas mempunyai
temperatur yang benar atau ideal yaitu antara 29 0Celcius sampai 32 0Celcius.
Bagaimana cara menaikkan dan menurunkan temperatur pemanas? Adalah mudah,
yaitu apabila kita menggunakan pemanas dari sumber listrik, maka tinggal kita
menaikkan atau menurunkan gantungan listrik sesuai dengan panas yang
dibutuhkan.
b). Tempat pakan atau tempat minum. Tempat pakan dan tempat minum untuk
anak itik, hampir sama dengan tempat pakan dan tempat minum untuk anak ayam,
hanya saja tempat minum untuk anak itik lebih besar sedikit dan sebaiknya
diberi alas sehingga air minum tidak banyak tumpah ke lantai.
Letakkan tempat pakan dan tempat minum berselang seling didalam pagar
penyekat dan mengelilingi pemanas.
Anak itik semasa kecilnya belum mempunyai bulu, padahal bulu itu sangat
penting untuk melindungi tubuhnya dari udara dingi. Oleh sebab itu anak itik
butuh pemanas. Pada minggu pertama, jagalah temperatur kandang baik pagi, siang
dan malam hari dengan cara mengamati tingkahlaku anak itiknya. Kemudian setelah
menginjak ke minggu kedua, pemans hanya dibutuhkan atau dinyalakan pada malam
hari saja. Etelah akhir minggu kedua
atau awal minggu ke tiga, anak itik sudah tidak lagi memerlukan pemans, maka
pemanas harus dipadamkan dan disingkirkan dari kandang. Luas kandang yang
dibutuhkan oleh anak itik adalah 20 ekor per meter2. Kemudian dengan
semakin besarnya anak itik, maka kepadatan kandang perlu dikurangi. Bagaimana
caranya? Lebarkan pagar pembatas tersebut sesuai dengan umur anak itik. Untuk
memudahkan atau sebagai pedoman berapa
luas kandang yang dibutuhkan oleh itik, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Kepadatan kandang yang
diperlukan anak itik
Umur itik
|
Kepadatan
(ekor/m2 )
|
1 hari-1 minggu
10.
- 2 minggu
2 – 3 mingu
4 – 5 minggu
5 – 6 minggu
|
20
18
15
13
10
|
Anak itik yang sudah dimasukkan dalam indukan dibiarkan minum dan makan disitu.
Untuk pakan yang diberikan untuk anak itik dapat berupa makan jadi yang dapat
dibeli di toko-toko penjual pakan ayam (poultry shop). Pakan anak ayam dapat
juga dibuat sendiri yaitu berupa butiran-butiran kecil dari campuran jagung,
menir, kedelai dan lain-lain. Kemudian bagaimana cara menyajikan? Pada
anak-anak itik yang masih kecil yaitu umur 1 hari sampai 2 hari, pakan dapat
disebarkan pada kertas koran yang diletakkan di atas lantai yang telah dilapisi
sekam (litter). Setelah lebih dari satu minggu, pakan ditaruh di tempat-tempat
pakan yang telah disediakan.
Berapa kebutuhan tempat pakan dan tempat minum? Tempat pakan yang
dibutukkan per ekor adalag 7 cm dan tempat air minum 6 cm per ekor. Tetapi
untuk memudahkan apakah jumlah tempat pakan dan tempat minum telah cukup maka
ada cara yang paling mudah. Caranya adalah dengan melihat sebaran anak itik
tersebut sewaktu di beri pakan. Apabila sewaktu anak itik diberi makan ternyata
sebagian anak itik dapat makan bersama, berarti tempat makan jumlahnya sudah
cukup tetapi apabila pada saat diberikan makanan banyak anak itik yang tidak
dapat atau berebut mendapatkan makanan,
ini berarti jumlah tempat pakan belum cukup. Perhatikan bahwa tempat minum
tidak boleh kosong.
Agar anak itiknya tidak mudah tertular penyakit, maka:
§ kandang
dan perlengkapannya harus selalu bersih dengan cara bersihkan tempat pakan dan
tempat minum 2 kali se hari yaitu pagi dan sore hari.
§ Sekam
(litter) sebagai alas kandang harus sering dibolak-balik, shingga sekam tidak
mengeras dan basah. Apabila ada sekam yang tertumpahi air minum, sebaiknya
sekam yang basah tersebut di keluarkan dan diganti dengan sekam yang baru.
§ Itik
perlu kekebalan dalam tubuhnya. Untuk itu anak itik perlu dilakukan vaksinasi.
Vaksinasi dilakukan setelah anak itik umur 2 minggu dengan menggunakan tetes mata atau tetes
hidung.
2. Pemeliharaan itik remaja
(dara)
Itik dikatakan dara atau remaja apabila mulai berumur 18-20 minggu, atau
beberapa saat sebelum bertelur. Agar pertumbuhan badannya baik, sebaiknya itik
dipindahkan pada kandang yang lebih besar. Ada dua cara dalam pemeliharaan itik
dara. Apabila kita ingin memelihara itik bertujuan untuk memperoleh telur
tetas, maka dalam kandang itik dara perlu di dicampurkan dengan itik jantannya,
Sedangkan apabila kita hanya ingin memperoleh telur konsumsi saja tidak ingin
menetaskan maka dalam kandang tidak perlu dicampur dengan itik jantan
Ada beberapa cara pemeliharaan
itik remaja, seperti :
a. cara
tradisional yaitu itik dibiarkan mencari makan sendiri
b. cara
semi intensif yaitu dengan cara itik dikandangkan dan diberi makan secara
teratur tetapi sewaktu-waktu digembalakan atau dilepas
c. berpindah-pindah ataupun sistim intensif yaitu
pemeliharaan itik yang sudah benar-benar diatur dan diperhatikan secara benar
baik bibit, kandang, pakan, kesehatan maupun panennya. Pada sistim ini itik
dikurung total selama hidupnya. Agar mendapatkan hasil telur yang baik, maka
disarankan untu dapat memelihara itiknya secara intensif atau semi intensif.
Bagaimana cara pemeliharaan itik
secara intensif atau semi intensif agar berhasil?
Pertama-tama yang harus dilakukan
adalah :
1).memilih bibit itik.Itik
dipilih yang mempunyai ciri-ciri :
-
berat badannya seragam
-
warna bulu sama
-
lincah dan sehat
2). Menyediakan
kandang.Ada dua macam kandang yaitu :
a). Kandang yang dilengkapi dengan
pekarangan. Kandang dan pekarangan harus selalu bersih. Letakkan tempat pakan
dan tempat minum di dalam pekarangan. Lengkapi dalam pekarangan tersebut
pohon-pohon yang rindang dan kolam kecil untuk tempat bermain, karena itik
adalah ternak yang suka air. Pekarangan hendaknya di pagar cukup tinggi dan
rapat agar pencuri dan musuh-musuh itik seperti ular, tikus, anjing tidak dapat masuk
kandang.
Dalam kandang sebaiknya dilengkapi
dengan sarang tempat bertelur. Sarang bertelur perlu dialasi dengan jerami atau
rumput kering. Satu sarang telur dapat diisi untuk 5 – 6 ekor. Jadi misalnya
kita ingin memelihara 50 ekor, maka dalam kandang harus ada sarang sejumlah 9
sampai 10 buah. Sarang bertelur dapat di
buat dari tempat –tempat bekas atau papan dengan ukuran : panjang, lebar dan
dalam masing-masing 30 cm. Jarak antar sarang bertelur antara 20 – 30 cm.
b). Kandang terkurung. Pada pemeliharaan
sistim ini, itik terkurung selamanya didalam Kandang tanpa dilepas. Oleh sebab
itu kandang cepat kotor dan mudah terjangkit penyakit. Untuk menghindarinya
maka kandang harus memenuhi syarat
kesehatan, diantaranya : Kandang kuat dan kokoh, ventilasi cukup, udara kandang
lancar, tidak lembab dan bersih serta terbebas dari penyakit .Pada kandang
sistim terkurung ini segala macam
aktivitas itik berada dalam kandang baik makan, munum maupu bertelur. Oleh
sebab itu agar kandang tidak becek dan lembab maka lantai kandang sebaiknya
diberi alas dari sekam padi.
Pada masa itik mulai remaja, pemilihan itik untuk dijadikan itik petelur
atau induk harus mulai dilakukan. Pemilihan itik merupakan kegiatan
menyingkirkan anak itik atau itik remaja yang tidak normal (seperti: tubuh tidak sempurna, lemah,
kerdil, terlalu besar, sakit, bulu suram, dll)
dan memilih atau meneruskan itik-itik yang normal untuk siap menjadi
itik petelur.
3.Pemeliharaan itik Dewasa
Setelah melewati umur 20 minggu, biasanya itik sudah mulai bertelur. Besar
kecilnya jumlah telur yang dihasilkan sangat tergantung dari bagaimana
kesungguhan kita dalam memelihara anak
itik dan itik remaja. Apabila pada saat itik masih kecil atau masih remaja
dipelihara dengan baik, sungguh-sungguh dan benar maka akan menghasilkan telur
yang cukup banyak dan memberikan keuntungan yang cukup besar, tetapi sebaliknya
apabila dalam memelihara tidak sungguh-sungguh maka telur yang dihasilkanpun
sedikit
Antara kandang untuk itik remaja dengan kandang untuk itik petelur adalah
sama, yang berbeda adalah kebutuhan luas lantainya saja. Ukuran kandang :
-
anak itik : 25 ekor per meter2
-
itik remaja : 25 ekor per meter2
-
itik dewasa/produksi :9 ekor per
meter2
Tata laksana sehari-hari :
11.
Cuci bersih tempat makan dan
tempat minum setiap hari dengan sabun, kemudian letakkan dalam pekarangan kandang.
12.
Setelah tempat makan dan tempat
minum bersih, isilah tempat tersebut dengan setengah jatah pakan untuk sehari
agar pakan tidak tumpah dalam tempat pakan.
13.
Bersihkan halaman pekarangan.
14.
Bukalah kandang itik setelah agak
siang yaitu sekitar jam 8 pagi, agar itik bertelur dulu di sarangnya.
15.
Setelah itik ke luar kandang dan
berada di halaman pekarangan, masuklah kedalam kandang dan cepat-cepat telur
yang ada dalam sarang atau berserakan di lantai diambil, agar telur tidak cepat
kotor atau rusak. Pisahkan antara telur-telur yang baik dan normal dengan
telur-telur yang rusak ,retak atau tidak normal bentuknya.
16.
Simpan telur-telur di tempat yang
bersih
17.
Bersihkan lantai kandang. Apabila
alas kandang yaitu sekam/ jerami kering terlalu padat, maka sekam harus di
balik-balik. Kemudian apabila basah atau penuh dengan kotoran maka segera
dikeluarkan.
18.
Kira-kira pukul 13 siang, itik
harus diberi makan lagi, yaitu sisa jatah makan untuk se hari.
19.
Sore hari sebaiknya itik diberi
butir-butiran seperti jagung dll dengan cara di taburkan di halaman pekarangan.
Pemberian butiran ini boleh diberikan 3 atau 4 hari sekali.
20.
Menjelang malam hari, itik
digiring masuk kandang kembali. Nyalakan lampu kandang. Lampu kandang cukup
redup-redup saja.
Pemeliharaan dengan
menggunakan sistim kandang dengan pekarangan ini mempunyai kebaikan dan kelemahan. Diantaranya
:
a. Kebaikan
:
-
pemeliharannya mudah
-
telur yang di hasilkan lebih
bersih-bersih
-
Itik lebih sehat tidak mudah kena
penyakit
b. Kelemahan
-
mudah terserang penyakit parasit
-
lebih banyak biaya
-
dibutuhkan tanah yang lebih luas
Untuk mengantisipasi kelemahan–kelemahan tersebut, pemeliharaann itik dapat
dilakukan dengan menggunakan kandang sistim terkurung atau dapt juga
menggunakan kandang sistim baterai atau sangkar.
Pada kandang sistim terkurung, itik tetap dipelihara di dalam kandang.
Segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, istirahat, kawin dan
bertelur dilakukan dalam kandang.
Kandang sistim terkurung membutuhkan penanganan yang lebih serius karena
kandang cepat kotor sehingga apabila kandang tidak di bersihkan setiap hari dan
litter (sekam) tidak sering di balik atau diganti maka kandang akan cepat
lembab dan bau, sehingga akan menimbulkan penyakit dan produksi menurun.
Kandang sistim baterai untuk saat ini masih jarang digunakan. Hal ini
disebabkan oleh banyak orang yangmasih beranggapan bahwa itik memerlukan kolam
agar dapat hidup dan bertelur. Kandang beterai untuk itik mirip dengan kandang
baterai pada ayam petelur, hanya saja ukurannya sedikit lebih besar.
C. Pakan Itik
Pakan adalah faktor terpenting
untuk mendapatkan produksi telur yang tinggi. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung banyak zat
makanan yang dibutuhkan oleh itik. Zat
makanan tersebut adalah protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Zat makanan tersebut banyak terdapat pada
sagu, bekatul, keong, bekicot, cacing, berbagai serangga, ikan dan berbagai
macam biji-bijian seperti jagung, beras, kacang hijau .
Zat makanan juga banyak terdapat
dalam sayuran hijauan seperti kangkung,
bayam, genjer dan seterusnya. Untuk itu maka kita harus pandai-pandai memilih
bahan makanan apa yang akan dipaai sebagai ransum itik. Bahan-bahan yang ada itu kemudian dicampur atau digiling
dijadikan ransum/ pakan itik. Jadi ransum adalah bahan-bahan makanan yang telah
digiling atau dicampur menjadi satu dan siap untuk disajikan.
Bagaimana cara memilih bahan
makanan untuk ransum itik? Untuk itu, carilah bahan makanan yang :
1. Mudah didapat artinya bahan
makanan tersebut ada dan banyak terdapat di sekitar kita.
2. Bergizi
(banyak mengandung zat makanan yang dibutuhkan)
3. Masih
segar (tidak busuk)
4.
Harganya murah.
Apabila
kita malas untuk membuat atau mencampur pakan itk sendiri, maka dapat juga
diberikan dengan makanan yang sudah jadi.
Pada dasarnya bahan makanan untuk
pakan itik dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
1. Bahan makanan sumber energi
Contoh bahan makanan sumber energi yang
biasa dicampur untuk disajikan pada pakan itik adalah jagung kuning, jagung
putih, dedak, gandum dll
2. Bahan makanan sumber protein
Contoh bahan makanan sumber
protein yang banyak digunakan dalam
membuat pakan itik adalah bungkil kacang tanah, bungkil kacang hijau, bungkil
kelapa, tepung ikan, tepung darah. Bungkil adalah ampas pembuatan misal minyak.
Bahan makanan sumber energi dan
sumber protein ini sangat dibutuhkan untuk hidup, pertumbuhan badannya dan
produksi telurnya. Oleh sebab itu itik yang diberi pakan yang cukup, baik
jumlah maupun gizinya maka akan menghasilkan telur yang lebih banyak dan lebih
besar dibandingkan dengan itik yang hanya diberi makan seadanya.
Bagaimana membuat pakan sendiri
yang memenuhi kebutuhan agar produksi
telurnya tinggi? Untuk menjawab itu semua, kita harus tahu bahwa itik untuk
dapat bertelur membutuhkan zat-zat gizi . Sebab telur sebagai makanan sumber
protein bagi kita dan yang biasa kita makan merupakan hasil dari produksi itik
yang dibentuk dari makanan yang dimakannya.
Bagaimana cara atau metode pemberiannya?
Pakan itik dapat digiling
dibentuk tepung atau dapat juga digiling kasar yang masih berupa butir-butiran
pecah. Pakan itik ini dapat diberikan dalam bentuk kering atau dapat juga dalam
bentuk basah atau bubur. Pada anak-anak
itik yang masih kecil dan sedang masa pertumbuhan maka dibutuhkan bahan makanan
yang lebih banyak mengandung protein. Tempat pakan dan tempat minum disediakan dalam lingkaran pemeliharaan
(pagar pembatas). Kebutuhan tempat pakan dan tempat minum adalah sebagai
berikut. Apabila kita ingin memelihara
anak itik dalam jumlah 100 ekor, maka cukup dengan menyediakan satu tempat
pakan yang panjangnya sekitar 3-6 meter.
Sedangkan untuk tempat minumnya, tempat minum plastik yang dapat diisi 4 liter cukup untuk
memelihara anak ayam 100 ekor. Dalam penempatannya sebaiknya antara tempat
pakan dengan tempat minum di pisah agak jauh.
Untuk minggu pertama (yaitu itik
umur 1 – 7 hari) anak-anak itik tersebut dapat diberikan pakan yang jumlahnya
58 gam per hari. Sedangkan untuk itik remaja, makanannya dapat dalam bentuk
butir-butiran pecah. Berikan pakan sebanyak 1,2 kg per minggu per ekor.
Pemberiannya dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan siang hari. Untuk
pemeliharaan dengan sistim dikandangkan secara terus-menerus, maka tempat pakan
dan tempat minum diletakkan didalam kandang Sedangkan pada kandang yang
menggunakan pekarangan, maka tempat pakan dan tempat minum di letakkan didalam
pekarangan.
Adapun pada pemberian pakan pada itik
dewasa (petelur) adalah dapat dalam bentuk bubur, bentuk tepung , bentuk
butiran atau bentuk pellet. Pada umumnya pakan dalam bentuk bubur pada itik
yang banyak dilakukan. Dapat juga ditambah dengan sisa-sisa makanan dari dapur.
Pada sore hari boleh diberi
butir-butiran seperti jagung, gabah, kerak nasi dan sebagainya.Apabila ingin
diberi hijauan, maka berikan pada pagi atau siang hari. Pakan dsebaiknya
diberikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari.
Untuk menambah atau meningkatkan produksi telur
maka dapat juga ditambah premix atau egg
stimulan yang dapat di beli di toko-toko
yang menjual segala macam tentang kebutuhan pemeliharaan unggas (Poultry
shoop).
Itik lokal adalah itik yang asli
dari Indonesia. Itik jenis lokal biasanya banyak dijumpai di mana saja. Itii
lokal warna telurnya biasanya hijau kebiru-biruan. Itik ini biasanya tidak
dilakukan seleksi (pilih )seperti itik import
dalam pemilihan bibit.
Itik
import yang akan dijadikan bibit, pada umumnya sudah diseleksi terlebih dahulu
sebelum di pasarkan. Biasanya bibit-bibit itik import tersebut produksi
telurnya cukup tinggi, karena itik
tersebut sudah diseleksi dan telah melalui proses pemuliaan terlebih dahulu.
Bagaimana
memilih bibit itik yang baik ?
Untuk meningkatkan produksi telur itik diperlukan bibit induk dan pejantan yang unggul atau
prouksinya tinggi.
Ciri-ciri – ciri itik betina
(induk ) yang baik
a. kepala
halus, bersih dan segar
b. kaki
kuat dan aktif
c. proporsi
tubuh seimbang , artinya antara panjang, lebar dan dalam adalah seimbang
d. perut
dalam dan penuh
e. jarak
kedua tulang duduknya lebar
f. berat
tidak boleh menyimpang dari berat patokan
g. untuk
itik tegal, pluhlah warna bulu yang bercak-bercak
h. aktif
mencari makan
i. cepat
dewasa kelamin (cepat bertelur)
j. masa bertelurnya lama.
Ciri-ciri pejantan unggul
adalah :
1. tumbuhan
penis ( alat kelamin) sempurna, terlihat menonjol dari kloaka
2. tegap
3. lincah
4. tiak
terlalu menyimpang dari berat patokan
Apabila kita ingin membuat bibit
sendiri, dapat dilakukan dengan cara
menetaskan telur. Untuk mendapatkan anak itik yang baik, maka pilihlah telur
yang baik untuk dijadikan bibit. Telur tetas yang baik adalah telur tetas yang mempunyai ciri-ciri :
1. berat,
bentuk dan warna telur sama atau hampir sama
2. bentuk
telur bulat
3. cangkang
telur tidak bercak-bercak
4. Cari
telur dari itik yang produksi telurnya banyak
5. Cari
telur dari itik yang berumur kira-kira satu tahun
6. Telur
belum disimpan lebih dari satu minggu
7. Telur
berwarna biru laut, kulit normal, bersih, agak tipis.
Bagaimana cara mengawinkan itik ?
Pada
umumnya, terutama pada itik-itik yang dipelihara secara tradisional (di
kampung-kampung) umumnya dilakukan
antara itik dalam kelompok ternak yang sama atau disebut perkawinan saudara
(sedarah) atau istilahnya disebut kawin secara inbreeding. Cara perkawinan demikian akan merendahkan
daya tetas (jumlah telur yang menetas) telur.
Agar produksi telur baik maka
sebaiknya apabila dimasukkan itik dari luar (daerah baru) ke dalam kelompok
ternak itik dengan cara menghadirkan
pejantan dari peternak lain yang asal usul itiknya berlainan.
Menurut patokan yang dianjurkan,
perbandinagn jantan dan betina yang
dapat menghasilkan telur bibit dengan baik adalah satu jantan berbanding 6 atau 8 betina.
Bagaimana
untuk mengetahui jenis kelamin anak itik ?
Pengenalan
jenis kelamin untuk anak itik adalah sbb:
a. anak itik betina mempunyai ciri-ciri :
-
bentuk kepala lebih halus dan
kecil
-
warna bulu lebih terang dan halus
-
paruh dan kaki berwarna hijau
tanduk (kembang telansah)
-
suara lebih keras dan nyaring
-
gerak-gerik lebih gelisah.
b. Anak itik jantan mempunyai ciri-ciri :
-
bentuk kepala lebih kasar dan
besar
-
suara besar/ berat
-
bulu kasar
-
gerak-gerik tenang
c. Pengenalan jenis kelamin itik dewasa adalah :
-
tubuh itik jantan lebih besar
daripada itik betina
-
hanya pada itik jantan ditemukan
2 – 3 helai bulu ekor yang mencuat ke atas/ kedepan
-
pada jenis itik tertentu, pada
leher itik jantan ada bentuk seperti cincin melingkar dan hanya dijumpai pada
itik jantan
e. Pencegahan
Penyakit
Ada
tiga langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah berajangkitnyanwabah penyakit
yang menyerang unggas, termasuk itik.
Ketiga langkah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama
Pencegahan penyakit lebih mudah
dan lebih murah daripada pengobatan.
Pencegahan penyakit dapat dibagi melalui dua cara:
1. melalui tatalaksana harian
2. melalui obat atau vaksin
Kedua
cara tersebut harus digunakan secara bersama-sama dan saling mendukung.
1. Melalui tata laksana harian
Pencegahan melalui tatalaksana harian
prinsipnya adalah menciptakan suasana
tenang, bersih dan nyaman di peternakan.
Ada beberapa cara tata laksana harian yang harus diperhatikan,
diantaranya :
a. kandang
dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih
b. ventilasi
lancar
c. sekitar
kandang terbebas dari rerumputan atau alang-alang
d. pilihlah
model kandang sesuai dengan tingkat umur itik
e. tempat
pakan dan minum harus dibersihkan setiap hari dengan menggunakan desinfektan
atau sabun cuci
f.
Buang sisa makanan yang sudah
lama/ basi
g. Suasana
kandang harus selalu tenang, jangan gaduh dalam kandang seperti berteriak,
lari, dll.
h. Jangan
biarkan semua orang boleh masuk dalam kandang.
i.
Hindari pinjam meminjam peralatan
kandang
j.
Hindari genangan air disekitar
kandang
k. Berikan
pakan sesuai dengan kebutuhan
l.
Untuk anak itik yang masih
berumur satu sampai dua minggu, perlu diberi pemanas. Perhatikan pula tingkah laku anak itik
m. Anak-anak
itik sebaiknya di vaksinasi dengan vaksin N.D dengan cara tetes mata. Adapun
cara mencampurnya pada umumnya telah tertera pada label kemasan.
n. Dalam
memelihara anak itik usahakan supaya tidak berganti-ganti pemeliharanya dan
jangan sembarang orang boleh masuk ke dalam areal peternakananak itik
tersebut. Demikian halnya dengan
itik-itik yang sedang ber produksi/ bertelur.
o. Usahakan
agar burung gereja, tikus, kucing, anjing dan siput tidak masuk ke dalam
kandang karena hewan-hewan tersebut dapat membawa penyakit.
2. Melalui obat atau vaksinasi
Untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat kecil (virus)
maka pencegahannya dilakukan dengan cara vaksinasi. Vaksin merupakan cairan yang mengandung
penyakit yaitu virus yang telah dilemahkan . Sedangkan cara atau tindakan untuk
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut dinamakan vaksinasi.
Guna vaksinasi adalah untuk menimbulkan kekebalan tubuh itik, sehingga apabila
suatu saat penyakit virus tersebut menyerang maka itik yang telah di vaksin
akan kebal atau tidak terserang. Dalam waktu-waktu tertentu vaksinasi harus di
ulang lagi.
Itik
merupakan jenis unggas yang lebih kebal terhadap penyakit dibanding dengan
ayam, sehingga pemberian vaksin tidak serumit pada ayam. Vaksin yang dipakai
biasanya vaksin untuk penyakit tetelo saja. Bahkan apabila kita bisa
menciptakan kandang dan peralatan kandang benar-benar bersih dan pakan yang diberikan sudah memenuhi
kebutuhannya serta di saat-saat tertentu dalam air munumnya di beri vitamin
atau obat anti stress, dirasa sudah cukup. Karena sebetulnya itik jarang terserang penyakit.
Pada
umunya ternak itik lebih tahan terhadap penyakit bila dibanding dengan ayam.
Beberpa faktor yang dapat menimbulkan penyakit diantaranya :
a. perhatian peternak kurang
b. Kondisi
kandang yang lembab dan ventilasi udara kurang lancar
c. Makanan
itik yang sudah beracun, antara lain karena :
-
pakan yang sudah tercamar jamur
-
berupa bangkai
d. Bibit
yang dipelihara kualitasnya rendah
e. Faktor
luar seperti cuaca, tertular penyakit , dll.
Macam-macam penyakit yang sering menyerang pada itik
:
Ada 2 macam penyakit yang sering menyerang pada itik
1. Sakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit-penyakit yang disebabkan karena
mikroorganisme seperti :
a. Penyakit yang disebabkan virus
Virus merupakan mikroorganisme yang sangat
kecil yang hanya dapat dilihat lewat mikroskop.
Contoh :
Newcastle
Disease (ND)
Penyakit ND atau sering disebut
dengan penyakit tetelo. Gejala umum yang
terlihat adalah terjadinya gangguan
pernafasan seperti bersin, ngorok, batuk dan gangguan syaraf seperti sayap terkulai, kaki lumpuh,
kepala melintir, serta gangguan pencernaan
seperti diare dan kotoran berwarna hijau yang disertai dengan adanya
darah. Gejala lainnya adalah kerabang
telur tipis. Untuk mencegah penyakit ini bisa dilakukan dengan cara vaksinasi
ND.
b.
Penyakit Yang disebabkan bakteri
Bakteri dan virus sama-sama merupakan
mikroorganisme, tetapi berbeda baik morfologi maupun sifat fisiologisnya. Bakteri merupakan makluk bersel satu yang
digolongkan sebagai tumbuhan tak berklorofil
serta berkembangbiak dengan cara membelah diri.
Penyakit yang disebabkan oleh
bakteri :
1), Infectious Bronchitis (IB)
Penyakit tersebut pada umumnya
menyerang itik pada semua tingkatan umur dan penularannya sangat cepat. Gejala
yang tampak adalah keluarnyalendir dari hidung yang diikuti oleh gejala sesak
nafas dan ngorok.
2). Mencret karena Kholera
Penyakit mencret yang menyerang
itik dapat disebabkan karena kholera.
Gejala pertama yang timbul biasanya bisa dilihat dari turunnya nafsu makan
disertai dengan meningkatnya keinginan untuk minum. Selanjutnya itik menjadi
lesu, tidak banyak bergerak (mengantuk), bulu terlihat suram dan mengkerut.
Tinja yang keluar berbentuk encer dan sekitar dubur terlihat kotor karna
mencret.
Cara penularan :
Penularan yang sering terjadi
adalah melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut
atau bisa juga melalui pernafasan, yaitu dari itik yang satu ke itik sehat.
Penularan yang lain dapat disebabkan
karena perantara serangga, misalnya lalat. itik yang mati bisa menjadi sumber
penyakit, sedangkan yang sudah dapat disebabkan dapat menjadi carrier bagi itik yang sehat.
2. Sakit
yang disebabkan bukan karena mikroorganisme tetapi karena faktor lain seperti :
a. Penyakit sendi lutut
penyakit ini menyerang itik
dewasa. Gejala yang bisa dilihat adalah adanya pembengkakan dibagian atas sendi
lutut. Penyakit tersebut dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan dan akan
berakibat penurunan produksi telur.
b. Penyakit akibat racun atau keracunan.
Ada beberapa macam penyakit yang disebabkan
karena keracunan, diantaranya:
1).
Penyakit akibat keracunan jamur. Cara penularan yang palng sering terjadi karena induk yang sakit ditularkan ke
anaknya. Dapat juga disebabkan karena penetasan dengan mesin tetas yang tidak
dirawat dengan baik, kandang yang terlalu lembab .
Pengobatan. Sampai saat ini belum ada obat
yang efektif untuk menyembuhkan penyakit racun jamur pada itik. Jalan yang
paling baik adalah menyingkirkan itik yang sakit serta memperbaiki sanitasi kandang
dan peralatan lain.
2). Penyakit
akibat bahan makanan. Penyakit ini disebabkan karena pada waktu prosesingnya
(pembuatan atau pencampuran bahan makanan) tidak mendapat penanganan secara
baik dan dapat juga menimbulkan zat racun sehingga itik terserang sakit.
Gejala yang terjadi nafsu makan
itik menurun, kelihatan pucat, lesu dan tidak peduli pada lingkungan
sekitarnya, serta cenderung untuk
membungkukkan badan sampai kepala menempel lantai dan bila itik dijungkirkan
akan keluar cairan kehitaman dari
mulutnya. Gejala tersebut biasanya disertai dengan warna tinja kecoklatan dan berisi bahan makanan yang belum dicerna.
d. Panen
dan Penanganan Lepas Panen
Umur itik
mulai bertelur adalah sekitar 4 sampai 5 bulan. Pada saat itu baik pakan maupun
kesehatan itik harus benar-benar diperhatikan agar telur yang dihasilkan banyak
dan bagus kualitasnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan setiap hari apabila
itik-itiknya sudah mulai bertelur, diantaranya adalah :
1. Pemungutan telur
Ada tiga pokok yang harus diperhatikan
dalam pemungutan telur, yaitu :
* Waktu
pemungutan. Itik biasanya bertelur paling banyak pada pagi hari, dan kadang-kadang ada juga
yang bertelur siang atau sore hari. Oleh sebab itu sebaiknya pemungutan telur dilakukan
pada waktu yang sama setiap harinya. Pada pagi hari yaitu pagi-pagi sekali
sebelum kita melakukan aktivitas sehari-hari seperi memberi makan, dll. Telur
dipungut sesegera mungkin agar telur tidak terlalu kotor atau retak karena
injakan. Siang dan sore hari kita kontrol kembali apakah masih ada telur-telur
yang berserakan di lantai kandang. Telur mudah sekali busuk, karena kulit atau
cangkang telur berpori, sehingga mikroorganisme gampang sekali untuk menyusup
atau masuk didalam telur, sehingga isi telur yaitu kuning dan putih telur jadi
rusak. Oleh sebab itu jangan biarkan telur di kandang terlalu lama atau jangan
biarkan telur kotor.
* Frekuensi pengambilan. Semakin sering
frekuensi pemungutan telur per harinya, akan semakin baik, agar telur tidak
terlalu lama dikandang.Minimal 3 kali sehari. Telur yang terlalu lama dibiarkan
didalam lantai kandang, maka akan cepat kotor karena tercemar oleh kotoran atau
lainnya. Telur yang kotor akan cepat busuk.
* Cara pemungutan telur. Saat pemungutan telur
sebaiknya menggunakan tempat atau wadah tertentu. Akan lebih baik apabila
menggunakan tempat/wadah telur yang biasa digunakan untuk telur ayam ras yang
disebut egg tray
2. Menyeleksi telur
Telur-telur yang sudah dipungut/
diambil dan ditaruh dalam suatu wadah kemudian dipilih atau diseleksi.
Telur-telur yang retak, pecah dan telur-telur abnormal yaitu terlalu kecil atau
terlalu besar sebaiknya dipisahkan.
3. menghitung telur
Setelah diseleksi antara telur
yang rusak dengan telur yang bagus, maka kegiatan selanjutnya adalah menghitung
telur-telur yang dipungut. Pada telur itik biasanya perhitungannya dengan
satuan butir, jarang menggunakan satuan berat (kg).
4. penyimpanan dan cara penjualan
telur
Tujuan utama beternak itik adalah
memperoleh telur. Telur merupakan calon anak itik yang mempunyai sifat cepat
rusak dan cepat menurun mutunya. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh cangkang
atau kulit telur yang membungkusnya. Cangkang telur mempunyai pori-pori
sehingga memudahkan udara, air, mahluk-mahluk kecil seperti bakteri dapat masuk ke dalam isi
telur.Apabila sudah masuk kedalam telur maka bakteri tersebut akan merusak isi
telur sehingga menyebabkanturunnya kualitas telur.
Langkah-langkah yang harus
dilakukan agar telur itik tidak cepat rusak yaitu :
1). Telur
harus secepatnya dikeluarkan dalam kandang
2).
Pengumpulan telur dilakukan tiga kali sehari
3). Telur
diletakkan dalam egg tray (nampan atau tempat telur)yang banyak di jual di
toko-toko perlengkapan perunggasan) atau dapat juga ditempatkan di ember-ember
atau peti yang dialasi dengan sekam padi atau bahan lainnya.
4)Telur
yang sangat kotor harus dicuci atau digosok dengan kain yang telah dibasahi
dengan air hangat supaya kotoran dan
noda-noda darah pada kulit telurhilang karena kotoran ini merupakan sumber
penyakit/bakteri.
5)Telur yang
belum siap dipasarkan sebaiknya telur diolesi/dicelupkan ke dalam minyak goreng
yang hangat-hangat kuku agar pori-pori pada kulit telur tersebut tertutupi.
6)Telur
sebaiknya dimasukkan atau disimpan ke dalam ruang penympanan.Sebaiknya telur
disimpan secara terpisah dengan komoditi lain agar tidak terjadi percampuran.
Kerusakan-kerusakan
terjadi karena :
1) Suhu;
2) Kelembapan;
3) Faktor
Phisik
Untuk mencegah atau menghambat kerusakan itu
diperlukan usaha. Beberapa usaha pengawetan telur salah satu yang sering dilakukan
oleh orang adalah pengawetan telur itik yang menggunakan garam dapur. Hasil
pengawetan itu disebut telur asin.
Telur itik dapat dijual dalam berbagai kondisi.
1. Telur
Mentah
Telur mentah biasanya dijual pada grosir, agen,
maupun pengecer. Satuan penjualan telur itik pada umumnya adalah sebutir.
2. Telur
Asin
Telur asin merupakan salah satu alternatif untuk
mempertahankan kualitas telur. Telur asin mempunyai rasa yang khas sehingga
banyak digemari oleh para konsumen.
Telur asin pada umumnya dijual dalam dua kondisi
yaitu :
a. Telur
asin mentah, dan
b. Telur
asin matang.
Harga telur asin lebih mahal daripada telur
mentah, dan penjualannya dihitung per butir.
3. Telur
Berembrio (Balut)
Balut adalah suatu makanan khas Philipina. Harga
balut ini sangat mahal dapat mencapai sepuluh kali harga telur itik mentah.
Tetapi, karena orang Indonesia belum terbiasa makan balut dan makanan jenis ini
juga belum populer di Indonesia, penjualan telur dalam bentuk balut masih
jarang/belum ada di Indonesia.
Daftar
Pustaka
Abidin Z.
2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam
Ras Petelur. CV. Agromedia Pustaka.
Irawan A.
1995. Menanggulangi Berbagai Penyakit Ayam. Memberantas, Mencegah dan Mengobati
–Penyakit Ayam. CV.Aneka .
Dudung Abdul
Muslim. 1993. Budidaya Mina Ayam. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Samosir DJ.
1987. Ilmu Ternak Itik. Diterbitkan dengan kerjasama Pemerintah DKI Jakarta. Penerbit PT Gramedia
Jakarta
Paimin FB.
Membuat dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya.
Peni
Hardjosworo dan Rukmiasih. Itik.2003.
Permasalahan dan Pemecahan. Penerbit. Penebar Swadaya.
Rasyaf M.
1993. Beternak Itik Komersial. Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Zumrotun.
2000. Beternak Itik. PT. Balai Pustaka
Bekerjasama dengan PT.Sarana Panca Karya Nusa Jakarta.
Zumrotun. 2000. Membuat
Telur Asin. PT. Balai Pustaka
Bekerjasama dengan PT.Sarana Panca Karya Nusa Jakarta